Loading Now

Marc Marquez: Mengapa Marquez ‘Tidak Akan Pernah’ Menyalahkan Ducati di Depan Publik?

Marc Marquez: Strategi Jitu atau Sekadar Menjaga Citra Ducati?

Marc Marquez, sang bintang MotoGP, tampil memukau di musim 2025 dengan mengamankan delapan kemenangan dari sepuluh balapan, termasuk Sprint Race. Ironisnya, ia justru berada di posisi kedua klasemen sementara, terpaut satu poin dari adiknya, Alex Marquez. Beberapa insiden, seperti terjatuh di Austin dan Jerez, membuatnya kehilangan poin krusial.

Performa Impresif dengan Ducati, Namun Bukan Tanpa Tantangan

Meski memenangkan banyak balapan, Marc Marquez dihadapkan pada beberapa tantangan. Insiden di GP Amerika dan Jerez membuatnya kehilangan poin berharga. Walau begitu, banyak yang menjagokan Marquez untuk meraih gelar juara dunia ketujuhnya tahun ini. Pengembangan motor menjadi kunci, dan performa Ducati GP24 (motor yang digunakan tim Gresini) bisa saja menurun seiring berjalannya musim.

Mengapa Marquez ‘Tidak Akan Pernah’ Menyalahkan Ducati?

Setelah balapan hari Minggu, Marc Marquez mengaku tidak mengerti penyebab kecelakaannya di Jerez. Jurnalis Uri Puigdemont mencatat bahwa Marquez tidak menyalahkan motornya. Marquez memilih untuk bertanggung jawab atas kesalahannya dan enggan mengkritik Ducati di depan publik. Menurutnya, tidak ada keuntungan yang bisa didapat dengan mengkritik motor, dan komentar negatif justru dapat merusak citra merek Ducati.

Strategi Cerdas di Balik Sikap Marquez?

Puigdemont dalam podcast Tank Slappers, menyatakan bahwa Marquez lebih memilih untuk menyalahkan diri sendiri daripada menyalahkan motor. Ia tidak akan pernah mengatakan bahwa Ducati GP25 memiliki masalah. Strategi ini dinilai cerdas karena tidak akan mengubah hasil kecelakaan, namun dapat membantu menjaga citra merek Ducati. Marquez juga menjadi satu-satunya pembalap yang tidak pernah menyalahkan ban Michelin atas kecelakaannya.

Pembuktian atas Kritik Davide Tardozzi?

Dulu, saat masih membalap untuk Honda, Marc Marquez dikenal sebagai pembalap yang seringkali melampaui batas, memaksimalkan potensi motornya namun juga rentan terhadap kecelakaan. Kritik dari Davide Tardozzi dua tahun lalu mengenai gaya balap Marquez yang terlalu berisiko, kini seolah terbukti benar. Meski mengendarai Ducati yang kompetitif, Marquez tetap menunjukkan kecenderungan untuk ‘melakukan lebih dari yang diizinkan motor’.

Post Comment

You May Have Missed