KTM ‘Super Senang’ dengan Maverick Vinales yang ‘Tidak Sabaran’ di MotoGP 2025
Awal yang Berat Maverick Vinales di KTM Tech3
Maverick Vinales menghadapi tantangan berat di awal perjalanannya bersama KTM, setelah meninggalkan Aprilia di akhir musim 2024. Pembalap Spanyol ini bergabung dengan tim satelit KTM, Tech3, bersama Enea Bastianini. Tech3 kini semakin dekat dengan tim pabrikan, dengan Vinales dan Bastianini dikontrak selama dua tahun, melengkapi Brad Binder dan Pedro Acosta.
Sebagai satu-satunya pembalap non-Ducati yang meraih kemenangan pada tahun 2024, Vinales membawa pengalaman berharga bagi KTM dalam upaya mereka bersaing di barisan depan MotoGP. Namun, awal kariernya di Tech3 tidak berjalan mulus. Vinales kesulitan beradaptasi dengan RC16 dalam beberapa balapan pertama. Bahkan, ia gagal meraih poin pada debutnya di Buriram.
Performa Vinales di Argentina dan Austin juga jauh dari harapan, hanya mampu finis di posisi ke-12 dan ke-14. Vinales sempat melakukan modifikasi posisi berkendara di Termas de Rio Hondo untuk mencoba menyamai kecepatan pembalap KTM lainnya. Namun, perubahan signifikan terjadi di Grand Prix Qatar.
Titik Balik di Qatar dan Pujian dari KTM
Di Qatar, Maverick Vinales berhasil menempatkan RC16-nya di posisi keenam saat kualifikasi dan menampilkan performa yang luar biasa. Vinales mampu merangsek maju dan bersaing dengan para pembalap Ducati di barisan depan, bahkan sempat memimpin balapan. Kemenangan yang tak terbayangkan tampak di depan mata, sebelum ia mengalami masalah tekanan ban.
Vinales terpaksa memberikan jalan kepada Marc Marquez untuk memimpin, demi mengurangi dampak masalah ban yang dialaminya. Namun, upaya tersebut sia-sia. Pembalap Tech3 ini akhirnya finis di posisi kedua, namun kemudian diturunkan ke posisi ke-14 setelah menerima penalti 16 detik. Hasil ini membuatnya hanya mengumpulkan delapan poin setelah empat seri dan berada di posisi ke-18 klasemen sementara.
KTM Tetap Puas dengan Progres Vinales
Meskipun perolehan poinnya mengecewakan, Uri Puigdemont mengungkapkan bahwa KTM ‘super senang’ dengan Vinales. Dalam pernyataannya via Tank Slappers, jurnalis tersebut menyoroti bahwa pembalap berusia 30 tahun itu ‘super tidak sabar’ selama pramusim dan ingin segera menunjukkan kemampuannya.
“Dia bekerja dengan sangat, sangat baik dengan race engineer-nya dan KTM sangat senang dengannya. Dia sangat tidak sabar selama pramusim, Saya ingat berbicara dengan beberapa kolega dan berkata: ‘Belajar, belajar, belajar.’ Dan Saya bertanya kepadanya: ‘Oke, kami tahu bahwa Anda sabar tetapi apakah bos KTM juga sabar?’ Dan dia berkata: ‘Itu bukan masalahku. Maksudku, aku hanya perlu belajar, belajar, belajar.’ Jadi, jika dia bisa terus seperti ini, itu berarti dia belajar dengan sangat cepat.”
Momentum Positif Menuju Eropa
Davide Tardozzi memuji penampilan Maverick Vinales di Qatar. Itu adalah pertama kalinya pada tahun 2025 seorang pembalap non-Ducati finis di podium, sebelum akhirnya terkena penalti. KTM tentu sangat termotivasi dengan penampilan Vinales menjelang seri berikutnya di Jerez. Vinales sendiri merasa ‘seperti di rumah’ saat memimpin balapan di Qatar. Keberhasilan Vinales menunjukkan bahwa ia telah membuat langkah maju yang signifikan di KTM dan ia akan berupaya untuk melanjutkan momentum positif ini di musim Eropa. Namun, KTM masih memiliki pekerjaan rumah yang besar karena mereka berada di posisi terbawah klasemen konstruktor bersama dengan Yamaha.
Post Comment