Loading Now

Crash Marc Marquez di Jerez Membuktikan Francesco Bagnaia Benar Soal Satu Hal Penting dalam Perebutan Gelar MotoGP 2025

Crash Marquez di Jerez: Pelajaran Berharga dari Strategi Bagnaia di MotoGP 2025

Marc Marquez mengalami kecelakaan keduanya musim ini di MotoGP Spanyol, Jerez. Insiden itu menjadi sorotan dan membuka peluang bagi sang adik, Alex Marquez, untuk memimpin klasemen sementara. Namun, lebih dari itu, crash tersebut seolah memvalidasi satu hal penting yang disadari Francesco Bagnaia dalam upayanya merebut gelar juara dunia MotoGP 2025: konsistensi dalam mengumpulkan poin.

Awal musim 2025 terlihat menjanjikan bagi Marquez. Ia meraih pole position di empat seri pembuka dan memenangkan tujuh dari delapan balapan pertama. Namun, kesalahan besar pertamanya terjadi di Austin, di mana ia terjatuh saat memimpin, memberikan kemenangan kepada rekan setimnya di Ducati, Francesco Bagnaia. Sempat bangkit dengan dominasi di Qatar, Marquez kembali menunjukkan performa kuat di Jerez. Ia memimpin balapan Sprint setelah Fabio Quartararo terjatuh di lap awal.

Duel Sengit Marquez vs. Bagnaia Berujung Petaka

Pada balapan utama hari Minggu, Marquez dan Bagnaia terlibat duel sengit di awal-awal lomba, saling menyuguhkan aksi salip-menyalip yang agresif. Namun, ketika Marquez berada di posisi ketiga di belakang Bagnaia, ia terlalu memaksakan diri di tikungan tujuh dan terjatuh ke area gravel. Beberapa penggemar MotoGP menyalahkan Bagnaia atas crash tersebut, menganggap tekanannya menyebabkan Marquez melakukan kesalahan. Marquez mampu bangkit dan finis di urutan ke-12, tetapi kehilangan poin yang dialaminya membuktikan bahwa strategi Bagnaia mungkin benar untuk perebutan gelar 2025.

Alberto Puig, manajer tim Repsol Honda, mengaku tidak pernah memahami mengapa orang-orang meremehkan dominasi Marquez sebelum musim dimulai. Marquez memang tampil luar biasa bersama Ducati, tetapi dua kecelakaannya sudah sangat merugikan. Jika di Austin ia menghabiskan dua hari untuk merenungkan kesalahannya, maka di Jerez, ia mungkin akan merenung lebih lama lagi karena insiden itu terjadi di kandang sendiri. Kini, Alex Marquez memimpin klasemen hanya dengan selisih satu poin, sementara Bagnaia tertinggal 19 poin.

Konsistensi Poin: Kunci Bagnaia di 2025?

Bagi Bagnaia, Jerez menjadi akhir pekan yang mengecewakan karena ia kesulitan menyalip saat berada di belakang pebalap lain. Kelemahan terbesarnya terungkap ketika ia tidak bisa melewati Yamaha Quartararo, meskipun akhirnya berhasil finis ketiga. Meskipun banyak yang menilai Bagnaia mengalami awal musim yang sulit karena didominasi oleh Marquez, ia tetap mampu mengumpulkan poin penting. Hal ini berbeda dengan tahun 2024, di mana kesalahan-kesalahan yang ia lakukan merugikan Bagnaia dalam perburuan gelar melawan Jorge Martin.

Di musim 2025 ini, Bagnaia menyadari bahwa ia harus memanfaatkan setiap kesempatan untuk meraih poin jika ingin memenangkan kejuaraan. Crash Marquez di Jerez membuktikan bahwa pendekatan yang diambil oleh Bagnaia adalah tepat. Termasuk balapan Sprint, Bagnaia telah naik podium delapan kali dari sepuluh balapan dan selalu berhasil finis di setiap balapan. Sementara itu, kecelakaan yang dialami oleh Marquez membuka peluang bagi para rivalnya untuk tetap bersaing.

Pernyataan Carlo Pernat: Bagnaia Mungkin Benar

Menurut Carlo Pernat, Marquez terlalu bernafsu untuk melampaui batas, yang justru membuka kembali peluang bagi adiknya dan rekan setimnya untuk merebut gelar. Pernat menekankan pentingnya memulai balapan dari baris depan. Menurutnya, di era MotoGP modern, sangat sulit untuk meraih hasil bagus jika memulai balapan dari posisi belakang.

Pernat menambahkan bahwa kejuaraan dunia saat ini terbuka lebar. Awalnya, banyak yang mengira Marquez akan mendominasi, tetapi kesalahannya telah menyebabkan hilangnya poin. Ia berpendapat, Bagnaia mungkin benar dengan fokus pada konsistensi, mengumpulkan poin, naik podium, dan finis ketiga. Pernat mengakui bahwa ia tidak menyangka Bagnaia akan berada di belakang Alex Marquez dalam klasemen.

Post Comment

You May Have Missed