Loading Now

Valentino Rossi Ungkap ‘Aura’ yang Membuat Dani Pedrosa ‘Menderita’ di MotoGP

Valentino Rossi dan ‘Aura’ yang Membuat Rival Terdampak

Valentino Rossi, legenda MotoGP, dikenal bukan hanya karena kehebatannya mengendarai motor, tetapi juga kemampuan psikologisnya yang luar biasa. Hal ini diakui oleh mantan rivalnya, Dani Pedrosa, yang merasa ‘menderita’ saat bersaing dengan The Doctor.

Pedrosa, yang membalap di MotoGP bersama Honda dari 2006 hingga 2018, mengungkapkan bahwa ia merasa tidak setenang saat menghadapi pembalap lain ketika beradu kecepatan dengan Rossi. “Ketika saya bersamanya di lintasan, terutama di tahun-tahun awal, dan saya harus menyalipnya, saya tidak setenang seperti dengan pembalap lainnya,” ujar Pedrosa dalam sebuah podcast yang dipandu Andrea Migno.

Lebih dari Sekadar Kecepatan

Menurut Pedrosa, Rossi memiliki kemampuan untuk memengaruhi mental lawannya, tidak hanya di lintasan balap. Rossi dikenal piawai memanfaatkan media untuk keuntungan strategis, menciptakan tekanan psikologis pada rival-rivalnya. “Dia memiliki aura yang tidak dimiliki banyak orang. Rossi bisa mengalahkan Anda di lintasan, tetapi terkadang dia tidak perlu melakukannya di sana, dia bisa mengalahkan Anda di luar lintasan,” lanjut Pedrosa. “Karena karakter saya, saya sedikit menderita karenanya.”

Rossi sendiri merupakan ikon dalam dunia MotoGP, dengan mengoleksi tujuh gelar juara dunia antara tahun 2001 dan 2009. Ia menghadapi persaingan ketat dari pembalap-pembalap hebat seperti Casey Stoner dan Jorge Lorenzo, namun tetap mampu mempertahankan dominasinya.

Rivalitas dengan Jorge Lorenzo

Pedrosa juga menyinggung rivalitasnya dengan Jorge Lorenzo, yang dikenal sangat sengit. Bahkan, Raja Spanyol harus turun tangan untuk memaksa kedua pembalap itu berjabat tangan setelah perseteruan panas di Grand Prix Spanyol 2008. Pedrosa memuji kualitas Lorenzo, terutama dalam hal tikungan dan pengereman. “Dengan Jorge ceritanya berbeda, karena persaingan kita sudah berlangsung bertahun-tahun. Dia memiliki kualitas yang luar biasa dalam melibas tikungan dan mengerem. Dan dari tahun ke tahun dia terus meningkat. Awalnya dia kesulitan saat start, dan dia fokus untuk memperbaikinya. Lalu, dia meningkatkan performa di lap pertama balapan; kemudian, saat membalap di kondisi hujan.”

Post Comment

You May Have Missed