Stefan Bradl: Sosok Luigi Dall’Igna di Ducati Mirip Legenda Ferrari, Ross Brawn
Dunia balap motor, khususnya MotoGP, selalu menghadirkan kisah-kisah menarik tentang rivalitas, strategi, dan tentu saja, peran krusial para pemimpin tim. Baru-baru ini, nama Luigi Dall’Igna, jenderal Ducati Corse, mencuat dan disandingkan dengan salah satu figur paling ikonik dalam sejarah motorsport, Ross Brawn.
Kemiripan Luigi Dall’Igna dengan Ross Brawn di Mata Stefan Bradl
Ross Brawn, yang dikenal sebagai otak di balik kejayaan Ferrari di Formula 1 bersama Michael Schumacher, memang menjadi standar emas dalam hal kepemimpinan teknis. Antara tahun 1997 dan 2006, Brawn menjabat sebagai direktur teknis Ferrari, mengantarkan Schumacher meraih lima gelar juara dunia berturut-turut (2000-2004) – sebuah rekor yang belum terpecahkan hingga saat ini.
Stefan Bradl, mantan pembalap Honda yang kini menjadi test rider, melihat adanya kemiripan mencolok antara Dall’Igna dan Brawn. Menurut Bradl, Ducati di bawah kepemimpinan Dall’Igna saat ini sedang menapaki jalur yang sama dengan Ferrari di era kejayaannya.
“Saya yakin Gigi [Dall’Igna] adalah penggemar berat Marc [Marquez], dan kepala kru serta pembalap berbicara dalam bahasa yang sama,” kata Bradl, seperti dikutip dari GPOne.
Bradl menambahkan, “Mereka adalah duo brilian yang telah membawa diri mereka ke level berikutnya melalui kolaborasi erat ini. Ini adalah kombinasi seperti yang dulu ada di Ferrari antara Michael Schumacher dan Ross Brawn atau Jean Todt.”
Kombinasi Dall’Igna dan Marquez: Duo Brilian di MotoGP
Bradl, yang pernah menjadi rekan setim Marquez di Honda pada 2019 dan menggantikannya pada 2020 karena cedera, melihat potensi besar dalam kolaborasi Dall’Igna dan Marquez. Marquez, dengan rekam jejak enam gelar juara dunia MotoGP, telah menunjukkan performa yang sempurna di awal musim ini, menunjukkan sinergi yang kuat dengan Ducati.
Perbandingan Prestasi Marc Marquez dan Michael Schumacher
Meskipun berkiprah di ajang balap yang berbeda, prestasi Marc Marquez dan Michael Schumacher kerap dibandingkan. Berikut perbandingan singkat keduanya:
- Michael Schumacher (F1): 7 Kejuaraan, 91 Kemenangan, 155 Podium, 68 Pole Positions (dari 306 Balapan).
- Marc Marquez (MotoGP): 6 Kejuaraan, 64 Kemenangan, 113 Podium, 68 Pole positions (dari 191 Balapan)
Marquez hampir menyamai rekor Schumacher dalam hal kemenangan beruntun. Dalam MotoGP Marc memenangkan empat kejuaraan berturut-turut Bersama Honda antara tahun 2016 dan 2019.
Tantangan Francesco Bagnaia di Tengah Bayang-Bayang Marquez
Kehadiran Marquez di Ducati tentu saja membawa dinamika baru bagi tim, terutama bagi Francesco Bagnaia, juara dunia MotoGP dua kali berturut-turut. Bradl mengingatkan bahwa Bagnaia berpotensi berada dalam posisi yang mirip dengan Rubens Barrichello, rekan setim Schumacher di Ferrari, yang sering kali berada di bawah bayang-bayang sang juara.
Meskipun Ducati mungkin tidak akan menerapkan hierarki seketat Ferrari, Bagnaia harus berjuang keras untuk tetap menjadi sorotan utama. Dall’Igna sendiri telah menunjukkan perubahan sikap terhadap Bagnaia, dari yang awalnya memaklumi hasil di Thailand menjadi lebih menuntut setelah performa di Argentina.
Kesimpulan: Era Baru Ducati di Bawah Dall’Igna?
Dengan analogi yang diberikan Bradl, mungkinkah Ducati di bawah kepemimpinan Luigi Dall’Igna sedang membangun dinasti baru di MotoGP, seperti yang dilakukan Ferrari bersama Ross Brawn di Formula 1? Kombinasi Dall’Igna dan Marquez memang menjanjikan, tetapi persaingan di lintasan balap selalu penuh kejutan. Patut dinantikan bagaimana kelanjutan kiprah Ducati dan para pembalapnya di musim ini.
Saat ini Liberty Media yang juga merupakan pemilik F1 dikabarkan mencoba untuk membeli hak komersial Dorna.
Post Comment