Penyesalan Maverick Vinales: Hampir Gabung Ducati, Momen yang Sangat Disesali di MotoGP
Vinales Akui Menolak Ducati Adalah Penyesalannya Terbesar
MotoGP – Pebalap Tech3 KTM, Maverick Vinales, baru-baru ini mengungkapkan bahwa menolak tawaran dari Ducati adalah penyesalan terbesar dalam karirnya. Insiden ini terjadi pada tahun 2018, ketika Vinales hampir menjadi rekan satu tim Andrea Dovizioso untuk musim 2019 dan 2020, menggantikan Jorge Lorenzo yang pindah ke Repsol Honda.
Vinales, yang memulai debutnya di kelas utama pada tahun 2015 dan telah berlomba untuk Suzuki, Yamaha, dan Aprilia, mengungkapkan bahwa ia merasa sangat yakin untuk bergabung dengan Ducati pada saat itu. Namun, pengaruh timnya di Yamaha meyakinkannya untuk tetap bertahan.
Loyalitas yang Berbuah Penyesalan
“Ya, dan itulah yang sangat saya sesali dalam karir olahraga saya. Pada tahun 2018, saya mendapat tawaran untuk bergabung dengan tim Ducati resmi pada tahun 2019 dan 2020, sebagai rekan satu tim Dovizioso,” ungkap Vinales. “Mereka meyakinkan saya. Saya sangat yakin untuk pergi ke Ducati, tetapi tim yang bekerja dengan saya meyakinkan saya untuk tetap di Yamaha dan mencoba memenangkan gelar di sana. Tentu saja, itu adalah kesalahan besar. Kesalahan total,” lanjutnya.
Kehilangan Peluang Emas Bersama Ducati
Keputusan tersebut ternyata menjadi titik balik dalam karir Vinales. Hubungannya dengan Yamaha memburuk pada tahun 2021, yang berujung pada pemecatan di pertengahan musim. Ia kemudian bergabung dengan Aprilia dan berhasil meraih kemenangan di COTA pada tahun 2024, menjadikannya pembalap pertama yang memenangkan balapan MotoGP dengan tiga pabrikan berbeda.
Saat ini, Vinales membela Tech3 KTM dan berusaha untuk menaklukkan RC16. Ia bahkan berhasil meraih podium di Qatar, meskipun penalti tekanan ban membuatnya terlempar ke posisi 14.
Spekulasi dan Refleksi
Vinales mengakui bahwa ia tidak tahu bagaimana karirnya akan berjalan jika ia bergabung dengan Ducati. “Saya tidak tahu. Mungkin saya akan bergabung dengan Ducati, terkena cedera, dan tidak bisa balapan lagi. Kita tidak tahu. Yang jelas adalah takdir telah membawa saya ke sini, ke KTM, dan saya telah mengalami evolusi yang saya sukai,” tuturnya.
Ia juga merenungkan potensi kesuksesan yang bisa diraihnya jika ia memilih Ducati. “Berapa banyak gelar yang bisa saya menangkan? Antara sikap yang saya miliki sekarang dan bergabung dengan Ducati, setidaknya tiga atau empat. Tapi yang terpenting adalah bagaimana perasaanmu dan menjadi bahagia sangat penting. Itulah yang semua orang tahu dan saya merasa damai.”
Vinales kini fokus untuk meraih kemenangan bersama KTM dan merasa damai dengan keputusannya saat ini. Ia berharap bisa memberikan kebanggaan bagi keluarga dan para penggemarnya.
Post Comment