Pecco Bagnaia ‘Terpukul’ oleh Performa Marc Marquez, Tekanan di Puncak Klasemen MotoGP 2025
Musim MotoGP 2025 baru berjalan tiga seri, tetapi drama dan persaingan sengit sudah terasa. Juara Dunia bertahan, Pecco Bagnaia, mengakui bahwa dirinya sedang berada dalam tekanan besar, terutama setelah performa luar biasa dari rekan setimnya, Marc Marquez.
Bagnaia Kesulitan, Marquez Menggila di Awal Musim
Marc Marquez tampil dominan di dua seri pembuka MotoGP 2025. Pembalap anyar Ducati ini menyapu bersih kemenangan di sprint race dan balapan utama, menunjukkan adaptasi yang sangat cepat dengan Desmosedici GP25. Bahkan di seri ketiga, yang digelar di sirkuit favoritnya, Circuit of the Americas (COTA), Marquez diprediksi akan kembali berjaya.
Kondisi ini berbanding terbalik dengan Pecco Bagnaia. Bagnaia, yang diharapkan menjadi ujung tombak tim pabrikan Ducati, justru tampil kurang meyakinkan. Ia bahkan tertinggal dari Alex Marquez, yang notabene menggunakan motor Ducati dengan spesifikasi lebih lama.
Pengamat MotoGP dari TNT Sports, Neil Hodgson, menilai Bagnaia sedang mengalami guncangan mental. “Saya pikir ini adalah gelombang kejut dari rekan setimnya (Marquez). Tekanan, ekspektasi, dan keriuhan yang dibawa Marc,” kata Hodgson.
Masalah Adaptasi dan Tekanan Mental
Bagnaia sendiri mengakui bahwa ia belum sepenuhnya nyaman dengan bagian depan motor Ducati barunya. Masalah ini membuatnya kesulitan untuk menemukan feeling yang tepat saat membalap. Bahkan, Bagnaia mempertimbangkan untuk kembali menggunakan set-up yang mendekati Desmosedici GP24.
“Dia (Bagnaia) tidak terlihat seperti dirinya sendiri. Dia mempertanyakan dirinya sendiri… ketika Anda tidak mendapatkan feeling yang Anda inginkan, Anda berusaha lebih keras… tetapi yang terjadi justru sebaliknya, Anda membuat motor tidak stabil, catatan waktu Anda lebih lambat, dan Anda berakhir dalam spiral ke bawah,” tambah Hodgson.
Bayang-Bayang Kekalahan dari Jorge Martin
Selain tekanan dari Marquez, Bagnaia juga diyakini masih terbebani oleh kekalahan dari Jorge Martin di perebutan gelar juara dunia MotoGP 2024. Michael Laverty, pengamat MotoGP lainnya, mengungkapkan bahwa kekalahan tersebut pasti meninggalkan luka.
“Anda terluka ketika itu terjadi, lalu Anda memiliki waktu di musim dingin untuk membangun kembali,” kata Laverty. “Lalu Anda harus melakukannya lagi karena rekan setim Anda mengalahkan Anda di setiap sesi!”
Hodgson menambahkan, “Marc (Marquez) merayakannya, begitu juga timnya. Anda tidak bisa menghindarinya. Anda duduk di sana dan berpikir, ‘jauhkan saya dari itu'”.
Ancaman Marquez dan Tantangan Berat Bagnaia
Dengan keunggulan Marquez di klasemen sementara, tekanan terhadap Bagnaia semakin besar. Jika Marquez kembali menang di COTA, Bagnaia akan semakin tertinggal dalam perburuan gelar juara dunia. Ia harus segera menemukan solusi dan kembali ke performa terbaiknya saat MotoGP memasuki seri-seri Eropa yang menjadi favoritnya.
Musim 2025 masih panjang, tetapi awal yang sulit ini menjadi ujian berat bagi Bagnaia. Mampukah ia mengatasi tekanan dan kembali bersaing di barisan depan? Ataukah dominasi Marc Marquez akan berlanjut dan mengancam ambisi Bagnaia mempertahankan gelar juara dunia?
Post Comment