Pecco Bagnaia Salahkan Motor, Pengamat: “Sudah Terlalu Sering, Saatnya Introspeksi!”
MotoGP 2025 baru berjalan dua seri, namun juara bertahan Pecco Bagnaia sudah menuai sorotan tajam. Bukan karena performa gemilang, melainkan karena hasil yang jauh dari harapan dan sikapnya yang cenderung menyalahkan faktor eksternal. Alih-alih menunjukkan mental juara, Bagnaia justru dikritik karena dianggap kurang introspeksi.
Performa Melempem dan Tuduhan pada Motor GP25
Setelah dua seri pembuka, Bagnaia tercecer di posisi yang kurang memuaskan. Ia bahkan terpaut 31 poin dari rekan setimnya, Marc Marquez, yang tampil dominan dengan menyapu bersih kemenangan. Bahkan, Bagnaia belum mampu mengungguli Alex Marquez, yang notabene menggunakan motor Ducati GP24 versi tahun lalu.
Menanggapi performanya yang kurang optimal, Bagnaia mengisyaratkan akan kembali menggunakan motor GP24 pada seri ketiga di Circuit of The Americas (COTA), Austin, Texas, akhir pekan ini. Hal ini mengindikasikan ketidakpuasannya terhadap performa motor GP25 yang ia tunggangi saat ini.
“Ini sedikit menunjukkan frustrasi,” ujar Peter McLaren, Editor Crash MotoGP, dalam Podcast Crash terbaru. “Saya pikir ini adalah frustrasi melihat rekan setimnya di depan, dan pembalap lain dengan motor ’24 juga lebih baik.”
Ancaman Marquez Bersaudara dan Tekanan untuk Bagnaia
Dominasi Marc Marquez di awal musim menjadi pukulan telak bagi Bagnaia. Banyak pihak memprediksi pertarungan sengit antara keduanya, namun yang terjadi justru Bagnaia kesulitan mengimbangi kecepatan Marquez bersaudara.
“Pecco belum benar-benar mampu memantapkan dirinya sebagai yang terbaik di belakang Marc, dan saya pikir itu adalah hal pertama yang harus dia lakukan akhir pekan ini, mematahkan dominasi Marquez bersaudara, mencoba membangun kepercayaan diri,” tambah McLaren.
Tekanan semakin besar bagi Bagnaia karena performa apik pembalap lain dengan motor yang sama. Pihak tim dan pabrikan pasti akan mempertanyakan kemampuan Bagnaia jika pembalap lain bisa tampil lebih baik dengan *spek* motor yang serupa.
“Sudah Terlalu Sering Menyalahkan,” Kata Pengamat
Rencana Bagnaia untuk kembali ke GP24 menuai kritik. Jordan Moreland, Manajer Media Sosial Crash, berpendapat bahwa hal itu bukanlah langkah yang tepat. “Anda ingin memiliki spesifikasi yang sama dengan rekan setim Anda, Anda ingin memiliki suku cadang terbaru yang dia dapatkan. Anda ingin memiliki paritas itu.”
Lewis Duncan, Jurnalis Senior Crash, menyoroti kecenderungan Bagnaia untuk menghindari tanggung jawab. “Ini hampir seperti Pecco mengakui kekalahan bahwa dia tidak bisa mengendarai motor 2025 ini, yang secara teori tidak jauh berbeda dengan motor 2024,” kata Duncan.
Duncan juga mengingatkan beberapa insiden di masa lalu di mana Bagnaia menyalahkan faktor eksternal atas kegagalannya, seperti masalah *visor* di Misano 2020 dan masalah *front-end* di COTA beberapa tahun lalu. “Saya pikir sikap Pecco cenderung menyalahkan sesuatu yang lain daripada bertanggung jawab atas dirinya sendiri,” tegas Duncan. “Sudah terlalu sering.”
GP Amerika: Pembuktian Bagi Pecco Bagnaia?
Ducati memang belum “melempar” Bagnaia, namun mereka juga mengakui ada sesuatu yang belum beres. Seri Americas Grand Prix di COTA akhir pekan ini akan menjadi ujian penting bagi Bagnaia.
“Dua putaran sejauh ini…ini (COTA) akan menjadi trek yang sama, waktu yang sama dalam setahun, dan bagaimana performanya. Bagaimana perbandingannya dengan apa yang dia lakukan tahun lalu dengan GP24 standar,” kata McLaren.
Apakah Bagnaia mampu bangkit dan membuktikan kapasitasnya sebagai juara dunia, atau justru semakin terpuruk dan terus menyalahkan faktor eksternal? Jawabannya akan kita temukan di COTA.
Satu hal yang pasti, performa Bagnaia saat ini jauh dari harapan, ia berada di posisi yang kurang baik, dan ia butuh membuktikan mental juara, atau para pengamat tidak akan berhenti mengorek kesalahannya.
Post Comment