Loading Now

Pecco Bagnaia Optimis di MotoGP San Marino: “Semoga Masalah Kami Berkurang”

Pecco Bagnaia Berharap Grip Tinggi Misano Atasi Masalah di MotoGP

Pecco Bagnaia, pembalap Ducati Lenovo, mengungkapkan optimisme menjelang seri MotoGP San Marino yang akan berlangsung di Sirkuit Misano. Setelah performa kurang memuaskan di Circuit de Barcelona-Catalunya, Bagnaia berharap karakteristik trek Misano yang lebih memiliki grip akan membantu mengatasi masalah yang menghambatnya di Catalunya.

Performa Kurang Memuaskan di Catalunya

Di MotoGP Catalunya (5-7 September), Bagnaia hanya berhasil mengamankan posisi kualifikasi ke-21. Meskipun mampu bangkit dan finis di posisi ketujuh dalam balapan, ia mengaku tidak sepenuhnya puas dengan hasil tersebut. Bagnaia merasa performanya masih tertinggal jauh dari para pembalap terdepan, dengan selisih waktu 16 detik dari pemenang balapan.

“Saya menganggap balapan di Barcelona positif, ya, tetapi tidak senang,” ujar Bagnaia kepada MotoGP.com. “Benar bahwa saya berhasil naik 15 posisi dan finis di posisi 10 besar, tetapi jika melihat hasilnya, saya tertinggal 16 detik dari pembalap terdepan. Ini adalah trek di mana kami mengalami kesulitan lebih dari trek lainnya.”

Harapan di Misano: Trek ‘Kebun’ Bagnaia

Bagnaia berharap karakteristik Sirkuit Misano yang lebih memiliki grip akan mengurangi masalah yang dialaminya. Ia percaya, dengan tingkat grip yang lebih tinggi, motornya akan lebih mudah dikendalikan dan ia dapat tampil lebih kompetitif. MotoGP San Marino menjadi seri kandang Bagnaia, dan ia merasa sangat familiar dengan lintasan tersebut.

“Saya berharap bisa berkendara di sini [Misano] dengan banyak grip, dan masalah kami mungkin akan berkurang. Saya hanya ingin fokus untuk melakukan hal-hal yang lebih baik selama akhir pekan, selama sesi latihan, agar lebih kompetitif,” tambahnya.

Bagnaia menambahkan bahwa ia akan termotivasi ekstra di Misano karena merasa trek tersebut seperti “kebun” miliknya. Ia sangat mengenal setiap detail lintasan dan yakin dapat memberikan performa terbaik di depan para pendukungnya. Pengalaman dan pengetahuannya tentang trek ini diharapkan dapat menjadi keunggulan baginya.

“Di Barcelona, semuanya terasa seperti mimpi buruk sejak awal. Saya tidak kompetitif, lambat, dan finis di posisi ke-21 pada kualifikasi. Itu adalah bencana dari sudut pandang saya,” ungkapnya. “Kemudian, dalam balapan, saya mencoba untuk mendapatkan lebih banyak kepercayaan diri, tetapi saya masih kesulitan untuk menjadi kompetitif. Jadi, saya mencoba memulai akhir pekan ini dengan lebih termotivasi, dengan lebih percaya diri pada sepeda motor, karena saya tahu semua detail kecil dari trek ini.”

Post Comment

You May Have Missed