Loading Now

Pecco Bagnaia dan Masalah Tersembunyi di Ducati: Bukan Masalah Tahun Ini!

Pecco Bagnaia Tertekan Sejak Kedatangan Marc Marquez?

Pecco Bagnaia, juara dunia MotoGP 2023, sedang mengalami musim yang sulit bersama Ducati. Hingga pertengahan musim 2025, Bagnaia tertinggal jauh dari rekan setimnya, Marc Marquez, dengan selisih 213 dan 381 poin di klasemen kejuaraan. Namun, menurut mantan insinyur, Juan Martinez, akar masalah Bagnaia bukan terletak pada spesifikasi motor ‘GP25’ tahun ini, melainkan sudah dimulai jauh sebelum itu.

Pengumuman Marquez Picu Perubahan

Martinez mengungkapkan bahwa tekanan pada Bagnaia mulai terasa sejak pengumuman resmi kedatangan Marc Marquez ke tim pabrikan Ducati pada awal Juni tahun lalu. Marquez, yang sebelumnya membela Gresini Racing, bergabung untuk membentuk duo bintang di Borgo Panigale, mengingat keduanya telah memenangkan 8 dari 10 gelar juara dunia terakhir.

Dampak Psikologis dan Pengembangan Motor

Awalnya, banyak yang memprediksi persaingan ketat antara kedua pembalap ini. Namun, Marquez mampu tampil dominan di paruh pertama musim, sementara Bagnaia kesulitan beradaptasi dengan motor 2025. Martinez berpendapat bahwa fokus media dan pertanyaan yang terus menerus mengenai Marquez mulai memengaruhi mental Bagnaia. “Saya pikir Bagnaia mulai merasakan dampak kehadiran Marc ketika pengumuman itu dibuat tahun lalu,” kata Martinez kepada DAZN. “Setiap wawancara, orang mulai bertanya tentang Marc, dan apa yang akan terjadi dengan Marc. Dari sana, manajemen Pecco mulai bekerja keras.”

Perbedaan gaya berkendara juga menjadi sorotan. Marquez dikenal sebagai pembalap yang serba bisa dan mampu memaksimalkan potensi motor apa pun, sementara Bagnaia lebih membutuhkan motor yang sesuai dengan preferensinya. “Marc adalah pembalap yang terbiasa terus-menerus mengubah motor: sasis, bukan sasis, sekarang aerodinamika,” jelas Martinez. “Dia memiliki kemampuan untuk memaksimalkan potensi dalam kondisi apa pun, dan itu memengaruhi pembalap yang lebih spesifik, lebih statistik, atau lebih kalkulatif selama akhir pekan.”

Dominasi Ducati dan Satu Kekurangan

Meskipun begitu, Bagnaia berhasil meraih satu kemenangan di GP Amerika dan mencatatkan tujuh penampilan podium dari 12 balapan yang telah digelar. Namun, performanya masih jauh di bawah Alex Marquez, yang menggunakan motor GP24 tahun lalu dan secara konsisten mengungguli Bagnaia. Hal ini menempatkan Bagnaia di posisi ketiga klasemen kejuaraan, tertinggal 48 poin dari Alex Marquez.

Martinez menggarisbawahi bahwa performa Ducati secara keseluruhan musim ini sangat stabil, dengan meraih 10 kemenangan dan semua sprint race. Namun, ia menekankan bahwa satu-satunya kekurangan dalam strategi Ducati saat ini adalah performa Bagnaia yang tidak konsisten. “Satu-satunya ‘tetapi’ bagi Ducati saat ini adalah Bagnaia tidak berada di posisi kedua,” pungkas Martinez. “Mereka mungkin memenangkan setiap balapan ‘untuk bersenang-senang’, tetapi fakta bahwa mereka tidak berada di posisi kedua merupakan sebuah ironi bagi Ducati.”

Post Comment

You May Have Missed