Loading Now

Maverick Vinales Ungkap Kekurangan di Silverstone, Yakin Performa KTM Sebenarnya Lebih Baik di MotoGP 2025

Maverick Vinales Angkat Bicara Setelah MotoGP Inggris yang Sulit

MotoGP – Maverick Vinales memberikan tanggapan setelah mengalami akhir pekan yang berat di Sirkuit Silverstone pada seri MotoGP Inggris 2025. Pembalap Tech3 KTM ini mengakui bahwa performanya jauh dari harapan, dan mendorong timnya untuk segera melupakan hasil di sirkuit tersebut.

Teknis dan Cengkeraman Jadi Penghambat

Vinales finis di luar sepuluh besar dalam kedua balapan setelah memulai dari posisi ke-18. Ia menjelaskan bahwa masalah teknis yang dialaminya pada hari Jumat, ditambah dengan kesulitan mencari grip yang ideal, menjadi penyebab utama performa buruknya. “Saya tidak mengubah terlalu banyak setelan motor karena saya percaya pada motor yang kami miliki,” ujar Vinales.

“Namun, kami mengalami masalah teknis pada hari Jumat, lalu saya harus berjuang dari Q1. Memulai dari posisi ke-18 membuat segalanya menjadi sulit. Saya merasa mampu bertarung di posisi lima besar, tetapi terus-menerus berduel dengan Enea, Raul, dan Brad – yang membuat saya kehilangan 6-7 detik dalam lima putaran. Itulah yang menghancurkan balapan saya.”

Fokus ke Aragon dan Mengabaikan Silverstone

Meski kecewa, Vinales tetap optimis dan fokus pada performa KTM di sirkuit lain. Ia menyebut Silverstone sebagai lintasan yang unik dan kurang cocok dengan keunggulan motornya. “Menurut saya, Silverstone sangat unik. Edge grip bukanlah kekuatan kami,” jelasnya. “Jadi, kita harus melupakan lintasan ini dan fokus pada Aragon. Hasil di sini tentu tidak mencerminkan potensi sebenarnya motor ini.”

Vinales juga menyoroti pemilihan ban depan yang rumit. Ia memilih ban medium, meskipun sebelumnya kurang menyukainya, karena khawatir akan graining jika menggunakan ban soft. Namun, ia menduga ban soft mungkin menjadi pilihan yang tepat, berdasarkan hasil yang dicapai pembalap lain.

Angin Kencang Tambah Sulit

Kondisi angin kencang di Silverstone juga menjadi tantangan tersendiri. “Angin sangat kencang, sampai saya sering melanggar batas lintasan karena sulit mengendalikan motor!” akunya.

Konsistensi dan Kesabaran Kunci

Menjelang seri MotoGP Aragon, Vinales menekankan pentingnya konsistensi dan kesabaran. “Kita harus sangat berhati-hati. Jika kita membuat kesalahan dan terlalu banyak mengubah motor, itu bisa menjadi bencana. Kita perlu membangunnya selangkah demi selangkah,” pungkasnya. Sementara itu, rekan satu timnya, Pedro Acosta, berhasil finis di posisi keenam, 7,1 detik di belakang pemenang balapan, Marco Bezzecchi dari Aprilia, dan 4,2 detik di depan Vinales.

Post Comment

You May Have Missed