Loading Now

Legenda MotoGP: Casey Stoner, Lebih Bertalenta dari Gabungan Lima Pebalap Teratas?

Legenda MotoGP: Casey Stoner, Talentanya Tak Tertandingi?

Nama Casey Stoner kembali mencuat di dunia MotoGP. Bukan karena comeback, melainkan karena pujian setinggi langit yang dilontarkan oleh mantan pebalap MotoGP, Scott Redding. Redding menyebut bahwa talenta Stoner melebihi gabungan lima pebalap terbaik saat ini. Benarkah demikian?

“Lebih Bertalenta dari Lima Pebalap Top Jadi Satu”

Pernyataan kontroversial ini muncul dalam podcast Motorsport Republic. Redding, yang pernah merasakan kerasnya persaingan di MotoGP, sangat mengagumi kemampuan Casey Stoner. “Dia itu spesial,” ujar Redding. “Dia punya talenta lebih dari lima pebalap top digabungkan jadi satu.”

Redding melanjutkan, sebagai seorang pebalap, ia lebih bisa mengapresiasi apa yang Stoner lakukan di atas motor. Ia mencontohkan aksi Toprak Razgatlıoğlu yang memukau, namun aksi Stoner jauh lebih mencengangkan dan konsisten. “Bagaimana bisa? Dan begitu konsisten?” tanya Redding, menggambarkan kekagumannya.

Mentalitas Tanpa Rasa Takut

Salah satu faktor yang membuat Casey Stoner begitu istimewa adalah mentalitasnya yang tanpa kompromi. Redding meyakini Stoner tidak mengenal rasa takut saat memacu motornya hingga limit. “Saya tidak percaya dia punya rasa takut, dia tidak takut jatuh. Dia hanya pergi, dan terjadilah apa yang akan terjadi,” ungkap Redding.

Ia menambahkan, Stoner memiliki ambisi besar untuk menang dan tidak peduli dengan hal lain. Redding menceritakan anekdot tentang Stoner muda yang langsung highside dan jatuh saat menjalani tes dengan KTM 250cc. Namun, alih-alih berhati-hati, Stoner justru kembali ke lintasan dan melaju lebih cepat.

Warisan Abadi Casey Stoner di MotoGP

Casey Stoner pensiun dini dari MotoGP pada tahun 2012, namun warisannya tetap terasa hingga kini. Ia berhasil meraih dua gelar juara dunia, yang pertama bersama Ducati di tahun 2007, dan yang kedua bersama Honda di tahun 2011. Kemenangan Stoner bersama Ducati menjadi sangat istimewa karena Ducati baru bisa kembali meraih gelar juara dunia pada tahun 2022 melalui Pecco Bagnaia.

Namun, Stoner tidak selalu disukai oleh semua orang. Redding mengakui bahwa Stoner tidak terlalu peduli dengan media dan citra publik. “Dia bukan orang yang suka bergaul,” kata Redding. “Dia tidak peduli dengan omong kosong media, itu bukan urusannya. Dia membuat itu jelas.”

Redding membela Stoner atas kritik yang diterimanya. Ia menilai Stoner hanya fokus pada pekerjaannya sebagai seorang pebalap. “Dia pasti melihatnya seperti perang, dengan balapan,” pungkas Redding. Redding menambahkan bahwa Stoner mendapat banyak kebencian di awal era media sosial, namun ia tetap menghormati Stoner atas apa yang telah dicapainya.

Post Comment

You May Have Missed