Loading Now

Langkah Desperate Aprilia Demi Jorge Martin: Tes Privat RS-GP25 Sebelum Kembali Balapan

Aprilia Terjebak Manuver Sendiri?

Aprilia tengah berupaya keras agar Jorge Martin dapat menjajal motor MotoGP 2025, RS-GP25, dalam tes privat sebelum ia kembali ke lintasan. Langkah ini diambil menyusul absen panjangnya sang juara bertahan akibat serangkaian cedera serius yang dialaminya.

Martin mengalami kecelakaan hebat di Sepang yang mengakibatkan patah tulang tangan dan kaki. Proses pemulihan berjalan rumit, bahkan diperparah dengan kecelakaan saat latihan yang menyebabkan patah tulang scaphoid di tangan kirinya. Cedera ini dikenal sulit sembuh karena aliran darah yang terbatas ke area tersebut.

Akibatnya, Martin terpaksa absen di seri pembuka Thailand dan Argentina. Ia juga mengonfirmasi absennya di Austin, dengan target kembali di Qatar. Dalam kondisi ini, Aprilia berupaya keras agar Martin bisa mendapatkan kesempatan tes privat dengan RS-GP25.

Aturan Konsesi dan Manuver Kontroversial

Di bawah sistem konsesi, Aprilia, yang berbasis di Scorze, hanya diizinkan menggunakan pembalap penguji mereka dalam tes privat. Namun, Aprilia berharap aturan ini bisa diubah agar Martin, yang berusia 27 tahun, bisa mendapatkan pengalaman berharga dengan motor 2025-nya.

Namun, upaya Aprilia ini bukannya tanpa cela. Mereka melakukan satu kesalahan fatal: membawa rencana mereka ke media sebelum membicarakannya dengan komisi Grand Prix. Langkah ini dinilai sebagai tindakan putus asa.

(Foto: Eric Alonso/Getty Images)

Reaksi Keras dari Paddock MotoGP

Bos Ducati, Davide Tardozzi, dengan tegas menolak proposal Aprilia. Ia berargumen bahwa mengubah aturan di tengah musim, terutama untuk keuntungan salah satu rival timnya, adalah tindakan yang tidak adil.

Aprilia mungkin berdalih bahwa perubahan ini akan menguntungkan semua pabrikan. Fabio Di Giannantonio, pembalap pabrikan ketiga Ducati, juga absen di sebagian besar pra-musim karena dislokasi bahu. Namun, Aprilia seharusnya membahas masalah ini secara internal dengan Dorna dan pabrikan lain (MSMA) terlebih dahulu, bukan langsung membawanya ke media.

Jurnalis Oriol Puigdemont sependapat dengan Tardozzi. Berbicara di Tank Slappers, ia menyebut langkah Aprilia ini “putus asa” karena mencoba “memaksakan” kehendak mereka melalui media.

“Saya sejalan dengan apa yang dikatakan sebagian besar paddock, Tardozzi, dan Marc Marquez. Ini mungkin ide yang bagus, tapi ada contoh serupa di masa lalu. Enea Bastianini pernah mengalaminya. Saya mengerti frustrasi Aprilia, tapi yang paling mengejutkan adalah cara mereka mempresentasikannya. Mereka seharusnya berbicara dengan Dorna dan di dalam MSMA, lalu ke komisi Grand Prix,” kata Puigdemont.

(Foto: Mirco Lazzari gp/Getty Images)

Masa Depan Martin: Kompetitif atau Tertinggal?

Musim 2025 bisa menjadi tahun yang sulit bagi Martin. Cideranya diperkirakan akan memengaruhi performanya sepanjang musim, dan absen di setidaknya tiga balapan pertama jelas merugikan peluangnya meraih gelar. Bahkan, Martin sendiri menargetkan perebutan gelar juara pada 2026, sebelum perubahan regulasi 2027.

Namun demikian, ada secercah harapan. Performa impresif Ai Ogura, pembalap Trackhouse, menunjukkan bahwa adaptasi dengan MotoGP bisa berjalan mulus. Jika proposal tes Aprilia gagal, Martin harus berjuang keras untuk mengejar ketertinggalan.

Kesimpulan

Upaya Aprilia untuk memberikan Jorge Martin kesempatan tes privat adalah langkah yang bisa dimengerti, mengingat situasi sulit yang dihadapi sang pembalap. Namun, cara mereka mengeksekusi rencana ini menuai kritik dan bisa menjadi bumerang. Akankah Martin mampu bangkit dan kompetitif saat kembali ke MotoGP? Atau apakah ia akan terus tertinggal akibat langkah kontroversial Aprilia?

Post Comment

You May Have Missed