Loading Now

KTM Alami Mimpi Buruk di MotoGP Qatar: ‘Balapan Terburuk dalam Hidup Saya’

KTM Terpuruk di MotoGP Qatar: Masalah Chatter Kembali Menghantui

KTM mengalami akhir pekan yang sulit di seri pembuka MotoGP Qatar 2025. Tim pabrikan asal Austria tersebut pulang tanpa poin dari sprint race hari Sabtu, dengan masalah chatter belakang yang terus menghantui RC16 mereka.

Brad Binder, salah satu pembalap utama KTM, bahkan menyebut balapan tersebut sebagai “balapan terburuk dalam hidup saya”. Hasil ini menjadi pukulan telak, mengingat performa menjanjikan KTM pada MotoGP Qatar tahun sebelumnya.

Masalah Lama Kembali Muncul

Perubahan pada RC16 musim ini tampaknya justru menghilangkan keunggulan yang dimiliki KTM sebelumnya. Selain itu, masalah chatter belakang, yang sudah menjadi momok sejak musim 2024, kembali menghantui para pembalap.

Pada sprint race, seluruh pembalap KTM memilih ban belakang soft, sebuah keputusan yang ternyata menjadi bumerang. Para pembalap kesulitan mengendalikan motor, dan hasil terbaik yang diraih hanya posisi ke-10, terpaut jauh dari Marc Marquez yang keluar sebagai pemenang.

Keluhan Brad Binder dan Pedro Acosta

Binder finis di urutan ke-14, menjadi pembalap KTM terakhir yang menyelesaikan balapan. Ia mengakui bahwa pemilihan ban adalah masalah terakhirnya, karena chatter belakang membuatnya beberapa kali melebar dan hampir terjatuh.

“Tentu saja, pemilihan ban bukan yang tepat, tapi itu adalah masalah terakhir saya,” kata Binder. “Saya empat kali melebar dan keluar jalur. Ini mungkin balapan terburuk dalam hidup saya.”

Pedro Acosta, yang sempat menunjukkan performa positif di sesi latihan, harus puas finis ke-11. Ia menyebut masalah chatter yang dialaminya “mengerikan”.

“Mengerikan, jujur saja,” kata Acosta. “Kami mencoba beberapa hal dari tahun lalu dan itu bekerja dengan baik saat pengereman. Tapi chatter yang kami alami sekarang sangat kritis. Kami harus memeriksa apa yang bisa kami lakukan.”

KTM kini harus bekerja keras untuk menemukan solusi atas masalah chatter ini, agar dapat tampil lebih kompetitif di balapan utama MotoGP Qatar dan seri-seri berikutnya. Masa depan tim pabrikan Austria ini di MotoGP 2025 bergantung pada kemampuan mereka mengatasi masalah tersebut.

Post Comment

You May Have Missed