Kritik Pedas untuk Alex Marquez: Mengapa Ia Tak Full Attack Lawan Marc di MotoGP?
Persaingan Panas Marc dan Alex Marquez Picu Pertanyaan
Musim **MotoGP** 2025 menjadi saksi persaingan sengit antara dua bersaudara, **Marc Marquez** dan Alex Marquez. Keduanya kerap mendominasi garis depan, dengan kombinasi 1-2 yang mencengangkan – 14 kali dari 20 balapan yang telah berlangsung (10 Sprint Race dan 10 Grand Prix). Marc Marquez unggul dalam sebagian besar duel, kecuali pada Silverstone Sprint Race di mana Alex meraih kemenangan.
Setelah Grand Prix Italia di Mugello, pertanyaan muncul mengenai performa Alex Marquez ketika bersaing dengan kakaknya. Kritikus mempertanyakan apakah Alex sengaja mengendurkan serangan, berbeda dengan agresivitasnya saat bersaing dengan pembalap lain seperti **Francesco Bagnaia**. Kecurigaan itu semakin menguat setelah Alex finis kedua di Sprint Race Belanda, namun harus absen di Grand Prix akibat kecelakaan yang menyebabkan patah tulang tangan.
Marc sendiri mengungkapkan kekhawatirannya, menyoroti gaya defensif Alex yang mengingatkannya pada upaya untuk mempertahankan posisi dari pembalap lain yang mengejar.
Analis MotoGP Ungkap Alasan Alex Marquez Tidak Menyerang
Para pakar **MotoGP**, Michael Laverty dan Sylvain Guintoli, memberikan analisis mendalam mengenai fenomena ini. Laverty, dengan pengalaman 37 balapan di **MotoGP**, menjelaskan perbedaan antara **MotoGP** dan World Superbike sebagai faktor utama.
“Di World Superbikes, ada ruang untuk melakukan manuver setelah tikungan cepat di Turn 12. Namun di **MotoGP**, lintasan lurusnya jauh lebih pendek,”
ujarnya.
“Alex sudah mendapatkan momentum, tetapi tidak ada ruang yang cukup untuk menyalip. Motor **MotoGP** lebih lebar dari Superbike, jadi akan sangat berisiko melakukan manuver agresif dengan kecepatan 200 mph. Mungkin ada momen di mana dia bisa mencoba di tikungan menuju Turn 12, tetapi dia mungkin berpikir masih terlalu dini dan memilih untuk menunggu putaran terakhir.”
Guintoli menambahkan bahwa aerodinamika juga memainkan peran penting.
“Dengan beban aerodinamika yang tinggi, motor menjadi sulit dikendalikan. Lebih sulit untuk menyelinap masuk dengan kecepatan tinggi. Motor cenderung berjalan lurus. Saya tidak berpikir dia punya kesempatan untuk menyalip,”
jelas Guintoli.
Marc Marquez Bangkit Meski Terjatuh
Meski sempat mengalami kesulitan di awal akhir pekan di Assen dengan dua kecelakaan saat latihan bebas dan kualifikasi yang kurang memuaskan, **Marc Marquez** berhasil menunjukkan ketangguhannya.
“Ketika Anda pikir dia sudah jatuh, dia bangkit kembali! Balapan yang luar biasa, tak terduga,”
komentar Guintoli setelah kemenangan Marc di Sprint Race.
Pembalap gaek itu akhirnya meraih *double win* dengan memenangkan Grand Prix, kemenangan pertamanya di Dutch TT sejak 2018.
Saksikan terus keseruan **MotoGP**, FIM World Superbikes, Bennetts British Superbikes, dan FIM SpeedwayGP hanya di TNT Sports dan discovery+. Ikuti @tntsportsbikes untuk update informasi terbaru!
Post Comment