Jorge Martin Ungkap ‘Momen Menyakitkan’ yang Mendorongnya Tinggalkan Ducati Demi Aprilia
Jorge Martin, sang juara bertahan MotoGP, masih harus bersabar menanti debut resminya bersama Aprilia Racing. Kecelakaan parah saat tes pramusim membuatnya absen di dua seri pembuka, dan bahkan harus menunda comeback-nya lebih lama lagi. Situasi ini jelas menjadi pukulan telak bagi Martin, yang kini tertinggal jauh dalam perburuan gelar dan seolah ‘menyerahkan’ mahkotanya.
Perjuangan Berat Awal Musim dan Penantian Debut Aprilia
Absennya Martin di Thailand, Argentina, dan Amerika Serikat menjadi kerugian besar. Ia mengakui merasakan “kecemasan yang luar biasa” untuk segera kembali ke lintasan. Namun, ada keraguan besar apakah ia bisa langsung menyatu dengan motor Aprilia, yang secara performa masih di bawah Ducati, motor yang dikendarainya dengan sangat baik musim lalu.
Meskipun ada kabar baik dari ‘orang dekat’ Martin tentang pemulihannya, ia tak mau terburu-buru. Kembali terlalu dini bisa berisiko memperparah cedera dan berdampak jangka panjang pada karirnya.
‘Momen Mugello’ dan Keputusan Pindah ke Aprilia
Dalam wawancara dengan GPOne, Martin membuka sebuah momen krusial yang menjadi titik balik dalam karirnya. Momen itu terjadi di MotoGP Italia 2024, di Sirkuit Mugello. Enea Bastianini, dengan motor pabrikan Ducati, menyalip Martin di tikungan terakhir lap terakhir.
Penyalipan yang Membekas
Penyalipan itu tak hanya menggagalkan upaya Martin meraih podium tertinggi, tetapi juga merenggut empat poin penting dalam perebutan gelar juara dunia, yang akhirnya ia menangkan dengan selisih hanya 10 poin. Lebih dari itu, momen tersebut memicu gejolak batin dalam diri Martin.
“Di Mugello, Enea menyalip saya di tikungan terakhir dan itu terus menggerogoti saya, ini soal harga diri pembalap,” ungkap Martin. “Ketika saya tiba di *parc ferme*, saya merasakan suasana yang tidak menyenangkan dan memutuskan saya tidak ingin berada di sana lagi. Namun, saat itu saya masih berpikir kami akan menyelesaikannya dengan Ducati.”
Peran Albert Valera
Namun, sang manajer, Albert Valera, punya pandangan lain. “Kemudian Albert [Valera] datang kepada saya dan hanya berkata, ‘Ayo pergi’. Kami bisa pergi ke mana saja, tetapi saat itu juga saya berpikir, ‘Oke, ayo cari opsi lain’.”
Keputusan ini mengejutkan, mengingat Martin baru saja memenangkan gelar juara dunia MotoGP 2024 bersama Pramac Ducati. Namun, ‘insiden Mugello’ dan bisikan Valera membawanya ke Aprilia.
Tantangan Aprilia dan Harapan di Masa Depan
Aprilia sendiri mengalami awal musim yang kurang memuaskan tanpa kehadiran Martin. Pembalap penguji Lorenzo Savadori belum mampu memberikan hasil signifikan. Marco Bezzecchi sempat menunjukkan potensi di Thailand, namun kesalahan di Argentina membuatnya gagal finis. Justru, Ai Ogura dari tim satelit Trackhouse yang tampil mengejutkan dengan dua kali finis di 10 besar, menunjukkan bahwa motor Aprilia sebenarnya memiliki potensi.
Eugene Laverty, mantan pembalap MotoGP, bahkan menyebut Ogura “luar biasa” dan memuji penampilannya di Thailand. Performa Ogura ini memberikan secercah harapan bagi Martin, bahwa masih ada banyak kesempatan untuk meraih hasil bagus di sisa musim dengan motor yang kompetitif.
Keputusan Jorge Martin untuk meninggalkan Ducati dan bergabung dengan Aprilia adalah pertaruhan besar. Ia meninggalkan zona nyaman dan tim yang telah membawanya ke puncak kejayaan. Namun, tekad dan ambisinya untuk terus berkembang, ditambah potensi yang ditunjukkan oleh Ai Ogura, membuat perjalanan Martin bersama Aprilia patut dinantikan.
Post Comment