Loading Now

Jorge Martin Ungkap Keraguan Besar Saat Pemulihan Cedera, Akankah Kembali ke Performa Puncak MotoGP?

Jorge Martin, juara bertahan MotoGP, menjalani awal musim 2025 yang jauh dari harapan. Alih-alih memulai perjuangan mempertahankan gelar, pembalap Spanyol ini justru harus menepi dari lintasan akibat cedera parah yang dialaminya.

Cedera ini didapat Martin saat mengalami kecelakaan hebat (highside) di Sepang selama tes pramusim. Akibatnya, Martin harus menjalani operasi untuk mengatasi patah tulang di tangan kanan dan kaki kirinya. Aprilia, tim yang dibelanya, awalnya berharap Martin bisa kembali di Grand Prix Thailand. Namun, nasib sial kembali menimpa Martin. Ia mengalami kecelakaan lagi saat mengendarai motor supermoto dalam masa pemulihannya, yang mengakibatkan patah tulang tambahan.

Perjuangan Panjang dan Keraguan Mendalam

Lebih dari tiga bulan telah berlalu, dan Jorge Martin masih dalam proses pemulihan. Ini jelas bukan awal musim yang diinginkan Aprilia, apalagi Martin akan menyandang nomor 1 di motornya pada musim 2025. Di Grand Prix Argentina, Martin mengonfirmasi bahwa ia akan absen di seri ketiga di Austin. Ia berharap bisa kembali mengaspal di Qatar.

Selama masa pemulihan yang panjang ini, Martin mengakui bahwa ia sempat dilanda keraguan besar. Dalam kanal YouTube-nya, Martin blak-blakan mengenai pergulatan batin yang dialaminya.

“Ini sangat sulit, terutama dua minggu pertama. Saya sempat berpikir… Saya tidak tahu, muncul keraguan,” ungkap Martin.

Pertarungan Batin Melawan Pikiran Negatif

“Pada akhirnya Anda berkata: ‘Mungkin saya tidak akan pernah sama seperti sebelumnya, saya tidak bisa mengendarai motor lagi.’ Maksud saya, pikiran saya adalah [kata umpatan]. Selalu mencoba memprediksi masa depan,” lanjutnya.

“Pada akhirnya saya merasa buruk, tetapi saya mulai melihat titik terang. Kenyataannya adalah saya sekarang bisa mulai bergerak, berlatih. Minggu-minggu tanpa bisa meninggalkan rumah itu membunuh saya dengan keinginan untuk segera kembali pulih. Saya tidak tahu kapan saya akan kembali, tetapi saya sudah dalam proses.”

Sementara Martin berjuang dengan pemulihannya, Marc Marquez tampil dominan di kelas utama, meraih dua pole position, dua kemenangan Sprint, dan dua kemenangan Grand Prix dalam dua seri pertama. CEO Pramac, Paolo Campinoti, tetap yakin bahwa Martin akan kompetitif saat kembali dan akan memberikan ‘perlawanan sengit’ kepada Marquez.

Tekanan untuk Segera Kembali dan Tantangan RS-GP25

Jorge Martin jelas telah kehilangan waktu yang sangat berharga di musim 2025. Absen di tes pramusim dan tiga balapan pertama membuat peluangnya untuk mempertahankan gelar sangat tipis. Aprilia dan Martin menargetkan untuk kembali di Qatar. Namun, ada kekhawatiran bahwa Martin mungkin belum cukup fit, yang berarti ia harus absen dua minggu lagi.

Jika skenario terburuk terjadi, Martin baru akan kembali di MotoGP Spanyol di Aragon pada 27 April. Pada saat itu, ia kemungkinan besar sudah keluar dari persaingan gelar juara. Terlebih lagi, pembalap berusia 27 tahun itu harus mengejar ketertinggalan karena ia belum memiliki pengalaman dengan motor RS-GP25.

Masa Depan yang Belum Pasti

Aprilia berusaha keras untuk menyediakan tes privat bagi Martin sebelum ia kembali, tetapi upaya mereka kemungkinan besar tidak akan berhasil. Semakin cepat Martin kembali ke lintasan, semakin baik bagi Aprilia. Namun, Martin juga berisiko mengalami cedera lebih lanjut jika ia tidak berhati-hati.

Musim 2025 menjadi pertaruhan besar bagi Jorge Martin. Mampukah ia mengatasi keraguan, kembali ke performa puncak, dan bersaing di barisan depan? Hanya waktu yang akan menjawab.

Post Comment

You May Have Missed