Johann Zarco Ungkap Perbedaan Tekanan di Honda dan Ducati: “Di Honda, Saya Bisa Bereksperimen
Johann Zarco: Tekanan di Ducati, Kebebasan di Honda
Johann Zarco memberikan pengakuan menarik mengenai pengalamannya di dunia MotoGP. Setelah sempat meninggalkan kesuksesan di Ducati untuk bergabung dengan LCR Honda yang tengah berjuang, Zarco mengungkapkan perbedaan signifikan dalam tekanan dan kebebasan yang ia rasakan di kedua tim.
Zarco sebelumnya sempat mengalami masa sulit bersama KTM, di mana ia kesulitan menemukan performa terbaiknya. Keputusannya untuk meninggalkan Ducati dan memilih Honda pada tahun 2024 pun sempat membuat banyak pihak bertanya-tanya.
KTM: Mencari Solusi yang Tak Ditemukan
“Saya datang dengan motivasi terbaik setiap akhir pekan, tetapi setelah beberapa putaran dengan motornya, saya tidak merasa baik karena saya mencoba menyelesaikan masalah saya sendiri dan tidak menemukan solusinya,” ungkap Zarco mengenai masa sulitnya di KTM. Ia menambahkan, ketegangan sempat muncul mengenai apakah ia harus menyesuaikan diri dengan motor, atau sebaliknya, motor disesuaikan dengan gaya balapnya yang mulus.
Ducati vs Honda: Perbedaan Tekanan yang Signifikan
Zarco kemudian menemukan kembali momentumnya di Avintia Ducati dan Pramac Racing, mencatatkan 16 podium dan satu kemenangan di Phillip Island. Namun, kepindahannya ke LCR Honda, tim yang ditinggalkan oleh Marc Marquez, menghadirkan tantangan baru.
“Saya kembali menghadapi situasi seperti di KTM, mencoba memaksimalkan hasil dari paket motor yang sulit,” jelasnya. “Tetapi, target pribadi saya adalah untuk membuktikan bahwa saya mampu tenang dalam situasi sulit. Di Honda, saya merasa lebih bebas untuk bereksperimen karena hasilnya tidak terlalu menentukan. Jika saya finis ke-17 atau ke-16, itu tidak terlalu berpengaruh.”
Ia melanjutkan, “Saat masih bersama Ducati, saya selalu berada di bawah tekanan. Saya tahu saya bisa tampil baik, bahkan mungkin tidak memenangkan banyak balapan seperti Pecco Bagnaia atau Jorge Martin, tetapi saya selalu berusaha memberikan yang terbaik. Jika saya turun dari posisi ketiga ke posisi 12, itu dianggap sebuah bencana.”
Performa Meningkat di 2025
Meskipun hanya finis ke-17 di kejuaraan dunia tahun 2024, Zarco mendapatkan pujian karena menjadi pembalap Honda yang paling konsisten dan berhasil membawa RCV ke dalam 10 besar di Mandalika dan Buriram. Penampilan Zarco terus meningkat di awal musim 2025, dengan kemenangan di kandang sendiri di Le Mans (saat hujan) dan podium di Silverstone.
Saat ini, Zarco berada di posisi ketujuh klasemen sementara MotoGP 2025, dan merupakan pembalap Honda terbaik. Kontraknya akan berakhir di akhir musim ini, dan meskipun ada minat untuk bergabung dengan tim pabrikan HRC, ia kini lebih mungkin untuk melanjutkan petualangannya di LCR.
Post Comment