Johann Zarco Gemilang Bersama Honda, Penyesalan di Awal Karir MotoGP?
MotoGP 2025 menyaksikan kebangkitan Honda yang mengejutkan. Setelah beberapa tahun terakhir terpuruk, pabrikan Jepang ini mulai menunjukkan taringnya dengan finis 10 besar berturut-turut di awal musim. Salah satu kunci kebangkitan ini adalah performa gemilang Johann Zarco.
Zarco Memimpin Kebangkitan Honda
Johann Zarco, pembalap veteran berusia 34 tahun, membuktikan bahwa usia hanyalah angka. Bersama tim satelit LCR Honda, Zarco tampil konsisten dengan meraih dua kali finis delapan besar dalam dua balapan pertama. Hasil ini bahkan melampaui pencapaian terbaiknya di musim 2024.
Keberhasilan Zarco memimpin Honda kembali ke papan atas adalah kejutan besar. Tidak ada yang menyangka ia akan berada di posisi kelima klasemen pembalap setelah dua seri. Dengan keuntungan sistem konsesi dan pengembangan mesin tanpa batas, bukan tidak mungkin Zarco akan segera bersaing untuk podium.
Performa Kuat di Argentina, Sinyal Positif untuk Honda
Meskipun finis keenam di Grand Prix Argentina, Zarco mengaku sempat “sangat marah” dengan motor Hondanya. Ia merasa bisa mendapatkan hasil yang lebih baik. Hal Ini menunjukkan ambisi dan potensi besar yang masih dimilikinya.
Menjadi pembalap Honda terdepan dengan motor satelit bukanlah tugas yang mudah. Itulah mengapa Zarco mendapatkan nilai 8/10 dalam rating Grand Prix Argentina.
Refleksi Karir Zarco: Peluang yang Terlewatkan?
Bergabung dengan MotoGP pada tahun 2017 bersama Tech3 Yamaha, Zarco tampil impresif dengan finis keenam di klasemen akhir dalam dua musim pertamanya. Namun, kepindahannya ke tim pabrikan KTM pada 2019 menjadi bencana, dan ia bahkan tidak menyelesaikan satu musim penuh.
Dalam wawancara dengan majalah GP Racing (via Motosan), Zarco mengungkapkan penyesalannya atas beberapa keputusan penting di awal karir kelas premiernya.
“Saya mungkin seharusnya lebih dewasa untuk menghadapinya dengan lebih baik. Mungkin saya seharusnya bergabung dengan tim Repsol Honda,” kata Zarco. “Saya juga bisa saja mengelola kepindahan ke KTM dengan lebih baik.”
Masa Depan Cerah Honda di MotoGP?
Rekan setim Zarco, Luca Marini, percaya bahwa Honda bisa mencapai hal yang “mustahil” setelah peningkatan dramatis pada motor mereka selama musim dingin. Kemampuan untuk bersaing dengan rival-rivalnya lagi merupakan kelegaan besar bagi tim.
Keunggulan Honda dalam pengembangan akan menjadi kunci. Jika mereka dapat mengulangi peningkatan yang mereka temukan selama musim dingin tahun depan, mereka bisa saja mengejar Ducati. Peraturan baru yang akan diperkenalkan pada tahun 2027 akan menghilangkan keuntungan ini, jadi penting untuk memanfaatkannya selagi bisa.
Mungkinkah Zarco bersaing untuk gelar juara dunia tahun depan dan menutup karirnya di puncak kejayaan? Hanya waktu yang akan menjawab.
Dengan performa impresif dan semangat juang yang tinggi, Johann Zarco dan Honda berpotensi menjadi kekuatan yang patut diperhitungkan di MotoGP dalam waktu dekat. Apakah penyesalan Zarco akan terbayar dengan prestasi gemilang di masa depan?
Post Comment