Joan Mir Soroti Kombinasi Ban dan Trek di MotoGP Indonesia: ‘Kondisi Sangat Kritis’
Joan Mir Akui MotoGP Indonesia Sangat Menantang
Joan Mir, pembalap tim Repsol Honda, menyoroti betapa krusialnya kombinasi ban dan kondisi trek di Sirkuit Mandalika, Indonesia, dalam gelaran MotoGP Indonesia. Mir merasa lega bisa menembus 10 besar dalam sesi latihan, meski mengakui sirkuit ini bukanlah favoritnya.
Kombinasi Ban dan Trek: ‘Kritis’
“Kombinasi ban dan aspal di sini sangat kritis, sehingga tidak mudah untuk mendapatkan feeling yang baik dengan motor,” ujar Mir setelah sesi latihan. “Kondisinya membuat hari ini terasa sulit, kesalahan kecil saja bisa berakibat fatal.”
Sesi latihan memang diwarnai oleh beberapa kecelakaan, termasuk yang menimpa Juara Dunia yang baru saja dinobatkan, yang dua kali terjatuh dan gagal menembus 10 besar.
Performa Mengejutkan dan Persaingan Ketat
Hasil latihan menunjukkan susunan yang tidak biasa, dengan dua pembalap Honda dan tiga pembalap Yamaha masuk dalam 10 besar. Namun, hanya ada dua pembalap Ducati yang berhasil bersaing di papan atas. Pedro Acosta dari KTM tampil impresif dengan menempati posisi ke-3, sementara rekan setimnya, Brad Binder, berada di posisi ke-13.
Mir menjelaskan bahwa persaingan ketat ini disebabkan oleh perbedaan feeling yang dirasakan oleh masing-masing pembalap. “Inilah mengapa Anda mungkin melihat hasil latihan yang membingungkan, karena ada pembalap yang kesulitan dalam beberapa balapan sebelumnya justru tampil kuat di sini, dan sebaliknya. Namun, di atas motor, Anda bisa lebih memahami karena feelingnya sangat buruk.”
Adaptasi dan Keunggulan Tersendiri
Mir menambahkan, “Jika Anda, karena suatu alasan, memiliki feeling yang lebih baik daripada yang lain, Anda bisa melakukan sesuatu yang lebih. Bagi saya, yang terpenting adalah bekerja sendiri, menciptakan waktu putaran sendiri, dan itulah yang saya lakukan. Waktu putaran memang tidak fantastis, tetapi aman. Hari ini sangat penting.”
Mir bahkan mengakui bahwa pengalamannya berjuang dengan Honda sejak bergabung pada 2023 mungkin memberinya keuntungan. “Mungkin membantu, mungkin iya,” ujarnya sambil tertawa. “Ketika Anda terbiasa dengan feeling yang buruk, sekali semua orang merasakan feeling yang sama, Anda akan memiliki keunggulan! Kedengarannya gila, tapi itulah kenyataannya.”
Perkembangan Positif dan Optimisme
Secara lebih serius, Mir menambahkan, “Yang terpenting adalah basis motor yang kita miliki sekarang jauh lebih baik. Jadi, secara alami saya bisa lolos ke Q2 karena kami memiliki pace yang bagus. Pace-nya bagus, waktu putarannya juga bagus. Kami tidak membuat waktu putaran yang luar biasa lalu pace kami buruk. Saya tidak berpikir begitu. Saya pikir mungkin pace kami lebih baik daripada waktu putaran itu sendiri, dan inilah cara untuk terus berkembang.”
Post Comment