Franco Morbidelli Diduga ‘Merusak’ Sprint MotoGP Indonesia Fabio Di Giannantonio
Morbidelli Disebut ‘Merusak’ Peluang Di Giannantonio di MotoGP Indonesia
Fabio Di Giannantonio mengungkapkan kekecewaannya terhadap Franco Morbidelli, rekan setimnya di VR46 Ducati, setelah Sprint MotoGP Indonesia di Mandalika. Di Giannantonio merasa Morbidelli telah “merusak” balapannya dengan manuver overtake yang menurutnya tidak perlu.
Kedua pembalap tersebut finis di posisi ketujuh dan kedelapan pada Sprint, dengan Morbidelli unggul tipis di depan Di Giannantonio. Namun, Di Giannantonio yakin ia bisa meraih posisi yang lebih baik andai tidak terganggu oleh aksi Morbidelli.
Kekecewaan Di Giannantonio atas Aksi Overtake Morbidelli
“Sebenarnya, saya sangat senang dengan kemajuan yang kami buat dari sesi latihan pagi. Motor bekerja dengan sangat baik,” ujar Di Giannantonio setelah Sprint. “Saya pikir kami memiliki kecepatan untuk berada di posisi yang lebih depan. Sayangnya, rekan setim saya lagi-lagi merusak balapan saya dengan overtake yang bodoh.”
Di Giannantonio mengakui belum sempat berbicara dengan Morbidelli sebelum memberikan komentar kepada media. Namun, ia menegaskan bahwa pihak tim akan memfasilitasi percakapan antara mereka berdua. “Tentu saja, kami adalah rekan setim, jadi tim akan membuat kami berbicara, 100 persen,” katanya.
Perbaikan Feeling dengan Motor dan Kondisi Lintasan
Meski merasa memiliki potensi lebih dari posisi kedelapan (setelah penalti untuk Luca Marini karena melanggar aturan tekanan ban depan minimal), Di Giannantonio tetap puas dengan penampilannya secara keseluruhan di hari Sabtu. “Kita harus senang karena pada akhirnya kami memiliki potensi untuk melakukan pekerjaan yang baik,” ucapnya.
“Jadi, untuk besok juga, target saya adalah untuk terus meningkatkan performa dan berada di posisi yang lebih depan.”
Di Giannantonio menjelaskan bahwa ia mampu meningkatkan feeling-nya dengan motor berkat perubahan keseimbangan. “Keseimbangan motor telah berubah cukup banyak,” jelasnya. “Tentu saja, lintasan ini adalah lintasan dengan tingkat grip yang sangat rendah. Sebenarnya, tahun lalu tidak terlalu buruk, tetapi tahun ini tampaknya tingkat grip lebih buruk, jadi lebih sedikit grip. Jadi, kami hanya mengubah keseimbangan motor, untuk menuju ke arah di mana grip di roda belakang meningkat.”
MotoGP Indonesia terus menyajikan drama menarik, dan persaingan sengit antar pembalap, termasuk di antara rekan setim, menjadi daya tarik utama bagi para penggemar.
Post Comment