Loading Now

Enea Bastianini Bangkit Bersama KTM: ‘Jika Perubahan Motor Tidak Berhasil, Masalahnya Ada Pada Diri Sendiri!’

Enea Bastianini Temukan Kembali Performa Gemilangnya Bersama KTM

Enea Bastianini, pembalap Tech3 KTM, akhirnya menemukan kembali performanya di atas RC16. Setelah awal musim yang sulit, Bastianini menunjukkan peningkatan signifikan, mencapai posisi kelima di MotoGP Austria dan podium ketiga di sprint Brno sebelum jeda musim panas.

Awal musim Bastianini bersama KTM memang diwarnai kesulitan adaptasi dari gaya balapnya yang mengandalkan pengereman keras dari Ducati. Namun, pembalap Italia ini menegaskan bahwa kunci kebangkitannya bukan hanya terletak pada pengembangan motor, melainkan juga pada perubahan mental dan adaptasi diri.

Perubahan Ergonomi dan Mentalitas Jadi Kunci

“Tentu saja, di awal saya tidak nyaman dengan ergonomi motor,” ungkap Bastianini seperti dilansir dari sumber berita. “Setiap kali saya mengendarai motor, saya merasa gugup karena berpikir ini bukan motor saya.”

Lebih lanjut, Bastianini menambahkan, “Namun pada akhirnya, selangkah demi selangkah, saya semakin nyaman saat mengendarai motor ini. Saya bekerja keras untuk menjadi lebih kompetitif. Sekarang kami masih kekurangan sesuatu, kami membutuhkan sesuatu yang berbeda pada motor. Tapi setiap kali saya naik motor, saya berpikir ini motor saya, saya bisa bermain, saya bisa melakukan sesuatu.”

Bastianini menekankan bahwa perubahan mentalitasnya memberikan dampak terbesar. “Selama periode terakhir, saya telah berubah secara mental, sedikit menyesuaikan gaya balap dengan motor, dan selangkah demi selangkah saya terus berkembang,” jelasnya.

Adaptasi dan Kerja Keras Jadi Solusi

MotoGP memang menuntut adaptasi tinggi dari seorang pembalap. Bagi Bastianini, ketika berbagai perubahan pada motor tidak memberikan hasil, dia menyadari bahwa masalahnya mungkin terletak pada dirinya sendiri. Dia kemudian berfokus pada peningkatan diri, baik secara fisik maupun mental.

“Saya banyak bekerja pada diri sendiri, dimulai dari dua atau tiga balapan pertama karena saya pikir ketika seperti ini, Anda perlu mengubah sesuatu dan Anda harus memahami bagian mana yang menjadi masalah utamanya. Saya berlatih di rumah, melatih fisik agar lebih kompetitif dengan motor ini karena sangat menuntut fisik. Selangkah demi selangkah saya berkembang, dan juga secara mental karena ketika Anda mencoba banyak hal pada motor dan tidak ada yang berubah, masalahnya adalah Anda dan Anda perlu bekerja pada diri sendiri. Saya melakukannya,” pungkas Bastianini.

Kisah Bastianini menjadi bukti bahwa adaptasi, kerja keras, dan mentalitas yang kuat adalah kunci kesuksesan di dunia balap MotoGP yang kompetitif.

Post Comment

You May Have Missed