Bos Honda Ungkap Alasan ‘Tak Berguna’ Rekrut Pembalap Fenomenal Seperti Marquez atau Acosta
Kebangkitan Honda: Fokus pada Pengembangan Motor, Bukan Sekadar Pembalap Bintang
Honda tengah berjuang keras untuk kembali ke puncak kejayaan MotoGP setelah mengalami penurunan performa yang dramatis dalam beberapa tahun terakhir. Pabrikan Jepang ini pernah mendominasi ajang balap motor paling bergengsi ini bersama Marc Marquez pada tahun 2010-an, meraih enam gelar juara dunia MotoGP. Namun, cedera panjang yang dialami Marquez pada tahun 2020 menjadi titik balik, di mana Honda tertinggal dalam pengembangan motor dibandingkan para pesaingnya.
Pada tahun 2024, Marquez akhirnya meninggalkan tim, dan Honda terpuruk di dasar klasemen konstruktor dengan hanya mengumpulkan 75 poin. Sebuah hasil yang sangat kontras dengan Ducati yang memimpin dengan 722 poin, diikuti KTM (327 poin), Aprilia (302 poin), dan Yamaha (124 poin).
Sistem Konsesi dan Performa Awal yang Menjanjikan di 2025
Setelah musim yang mengecewakan, Honda bertekad untuk bangkit pada tahun 2025. Dengan adanya sistem konsesi yang memungkinkan lebih banyak waktu uji coba dengan pembalap mereka, Honda tampaknya telah membuat kemajuan signifikan selama pra-musim. Hasilnya mulai terlihat di dua balapan awal musim 2025.
Meskipun pembalap rookie Somkiat Chantra masih kesulitan, rekan setimnya di LCR, Johann Zarco, tampil impresif dengan finis di posisi 10 besar di kedua balapan, bahkan sempat meraih posisi start terdepan di Termas de Rio Hondo, Argentina. Ditambah dengan Joan Mir dan Luca Marini di tim pabrikan, Honda memiliki kumpulan pembalap yang ‘sangat kuat’ dan mampu mencetak poin secara konsisten.
Prioritas Honda: Motor Kompetitif Lebih Penting daripada Pembalap Fenomenal
Lucio Cecchinello, pendiri LCR, mengakui bahwa ada pembalap ‘fenomenal’ di luar sana, seperti Marc Marquez yang mendominasi MotoGP 2025 bersama tim pabrikan Ducati, dan Pedro Acosta, bintang muda yang bersinar bersama Tech3 pada tahun 2024. Namun, Cecchinello menegaskan bahwa merekrut mereka bukanlah prioritas utama Honda saat ini.
“Ada pembalap yang sangat kuat, dan ada pembalap yang fenomenal,” kata Cecchinello dalam wawancara di kanal YouTube #ZamTube. “Marquez adalah fenomena. Acosta, meskipun masih banyak melakukan kesalahan, juga berpotensi menjadi fenomena.”
“Tentu saja Honda akan diuntungkan jika memiliki pembalap fenomenal seperti Marquez. Tapi menurut saya, saat ini tidak berguna merekrut pembalap fenomenal dengan biaya mahal, lalu berisiko ‘membakarnya’ karena motornya tidak kompetitif.”
Cecchinello menekankan bahwa Honda lebih baik fokus pada pengembangan motor dan memaksimalkan potensi pembalap berpengalaman yang sudah mereka miliki. “Lebih baik kami mengambil jeda sejenak, mempertahankan pembalap kuat dengan pengalaman, dan memperbaiki motor,” tambahnya.
Progres Signifikan Dibandingkan Musim Lalu
Meskipun Honda belum memiliki motor yang mampu mengantarkan Marquez atau Acosta meraih kemenangan, mereka telah menunjukkan peningkatan yang signifikan dibandingkan musim lalu. Setelah dua balapan pertama tahun 2024, Honda hanya mengumpulkan 8 poin. Sementara itu, di dua balapan awal 2025, mereka telah mengumpulkan lebih dari tiga kali lipat jumlah poin tersebut.
Berikut perbandingan performa pembalap Honda setelah dua balapan pertama musim 2024 dan 2025:
- Johann Zarco: 2024 (Posisi 12 & 15) – 2025 (Posisi 7 & 6)
- Somkiat Chantra: 2024 (N/A) – 2025 (Posisi 18 & 18)
- Luca Marini: 2024 (Posisi 20 & 17) – 2025 (Posisi 12 & 10)
- Joan Mir: 2024 (Posisi 13 & 12) – 2025 (DNF & Posisi 9)
Performa impresif Zarco di Argentina, yang bahkan sempat bersaing di barisan depan, menunjukkan bahwa podium bukanlah hal yang mustahil bagi Honda musim ini.
Kesimpulan: Optimisme Honda Menuju Kebangkitan
Meski sempat menahan diri setelah tes pra-musim, Honda kini memiliki alasan kuat untuk merasa optimis setelah dua balapan awal musim 2025. Dengan fokus pada pengembangan motor dan memaksimalkan potensi pembalap yang ada, Honda bertekad untuk kembali ke persaingan papan atas MotoGP. Apakah mereka akan berhasil? Kita nantikan saja kelanjutan musim 2025 yang penuh kejutan ini.
Post Comment