Bagnaia Ungkap Keunggulan Ducati MotoGP Dibanding Tim Ferrari F1
Musim 2025 menghadirkan perbandingan menarik antara dua raksasa balap Italia: Ducati di MotoGP dan Ferrari di Formula 1. Kedua tim memiliki sejarah panjang dan prestasi gemilang, namun Francesco Bagnaia, pembalap andalan Ducati, mengungkapkan pandangannya tentang keunggulan timnya.
Dominasi Ducati di MotoGP dan Tantangan Ferrari di F1
Ducati saat ini bisa dibilang berada dalam performa terbaiknya sepanjang sejarah MotoGP. Mereka mendominasi kejuaraan dengan motor Desmosedici GP yang kompetitif. Sementara itu, Ferrari, tim paling sukses dalam sejarah F1 dengan 15 gelar juara dunia pembalap dan 16 gelar konstruktor, masih berupaya kembali ke puncak kejayaan setelah terakhir kali meraih gelar juara pada tahun 2008.
Musim ini, kedua tim memiliki line-up pembalap yang sangat kuat. Di Ducati, Francesco Bagnaia dan Marc Marquez, yang jika digabungkan memiliki delapan gelar juara dunia MotoGP, mengendarai GP25. Duet ini bahkan dibandingkan dengan rivalitas legendaris Ayrton Senna dan Alain Prost di McLaren. Di sisi lain, Ferrari merekrut juara dunia tujuh kali, Lewis Hamilton, untuk bergabung dengan Charles Leclerc, sebuah transfer yang menggemparkan dunia F1.
Bagnaia: “Aspek Manusia Lebih Penting di Ducati”
Dalam wawancara dengan GPOne, Bagnaia mengakui sulit untuk membandingkan Ducati dan Ferrari secara langsung. Namun, ia menekankan bahwa Ducati telah berhasil meraih gelar juara dunia sejak 2016, sementara Ferrari masih dalam proses pemulihan.
“Di tim kami, aspek manusia memiliki relevansi yang lebih besar. Meskipun kompetitif dalam situasi tertentu, tim Maranello (Ferrari) sayangnya belum berada di level yang sama,” kata Bagnaia, dikutip dari GPOne.
“Tentu saja, mereka [Ferrari] sangat berkembang. Leclerc dan Lewis, atau bahkan Carlos Sainz tahun lalu, melakukan pekerjaan yang hebat. Namun, kami sebagai sebuah merek telah lebih dulu mencapai puncak.”
Bagnaia menambahkan bahwa Ducati memiliki motor yang kuat dan telah mampu memenangkan gelar sejak 2016/2017, meskipun ia sendiri baru benar-benar bersinar mulai tahun 2021. “Saya tidak memenangkan kejuaraan dunia terakhir, namun, pabrikan [Ducati] telah unggul dalam tiga musim terakhir.”
“Menurut saya, sulit untuk membuat perbandingan. Satu-satunya kesamaan adalah jika Anda balapan dengan warna Merah, baik roda dua atau empat, Anda tahu Anda melakukannya dengan keunggulan,” tutup Bagnaia.
Persaingan Sengit di MotoGP 2025
Klasemen Sementara Pembalap
Meskipun Ducati unggul, Bagnaia sendiri menghadapi tantangan berat di MotoGP 2025. Ia kehilangan gelar juara dari Jorge Martin tahun lalu dan kini tertinggal cukup jauh dari rekan setimnya, Marc Marquez, dalam klasemen sementara.
Berikut adalah klasemen sementara pembalap MotoGP 2025 (10 besar):
- 1. Marc Marquez (Ducati Lenovo) – 74 poin
- 2. Alex Marquez (BK8 Gresini Ducati) – 58 poin
- 3. Francesco Bagnaia (Ducati Lenovo) – 43 poin
- 4. Franco Morbidelli (Pertamina VR46 Ducati) – 37 poin
- 5. Johann Zarco (Castrol Honda LCR) – 25 poin
- 6. Fabio di Giannantonio (Pertamina VR46 Ducati) – 22 poin
- 7. Brad Binder (Red Bull KTM) – 19 poin
- 8. Ai Ogura (Trackhouse Aprilia) – 17 poin
- 9. Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) – 14 poin
- 10. Pedro Acosta (Red Bull KTM) – 13 poin
Marquez unggul 31 poin dari Bagnaia setelah dua seri balapan. Dengan 18 seri tersisa, Bagnaia harus segera menemukan performa terbaiknya jika ingin bersaing memperebutkan gelar juara dunia MotoGP ketiganya. Ayah Bagnaia bahkan menyatakan bahwa putranya perlu memasuki “dimensi berbeda” untuk mengalahkan Marquez.
Para penggemar MotoGP menantikan persaingan sengit antara Bagnaia dan Marquez, serta kiprah Ducati dalam mempertahankan dominasinya di musim 2025.
Post Comment