Aturan Baru MotoGP: Bagaimana Kejadian Marc Marquez di COTA Akan Ditangani Sekarang?
Aturan Baru MotoGP Dijelaskan: Dampak pada Kejadian Marc Marquez di COTA
MotoGP kembali memperbarui regulasinya setelah insiden yang melibatkan Marc Marquez di Circuit of the Americas (COTA) beberapa waktu lalu. Race Director, Mike Webb, menjelaskan perubahan aturan yang bertujuan untuk menyederhanakan dan memperjelas prosedur, terutama terkait dengan perubahan motor di tengah balapan.
Kronologi Kejadian di COTA dan Akar Masalah
Insiden di COTA melibatkan beberapa pembalap, termasuk Marquez, yang melakukan pergantian motor secara mendadak di akhir pemanasan. Saat itu, Marc Marquez sempat keliru mengira bahwa jika balapan tidak ditunda, ia akan memulai dari posisi paling belakang tetapi tidak akan mendapatkan hukuman double long lap penalty.
Penjelasan Mike Webb: Simplifikasi Aturan
Mike Webb menjelaskan, aturan sebelumnya terlalu kompleks dan sulit dipahami oleh tim. “Sejak peristiwa Grand Prix Amerika Serikat di COTA, di mana kami menghadapi prosedur awal yang sangat tidak biasa dengan pembalap yang meninggalkan grid, kami telah menghabiskan banyak waktu untuk meninjau keadaan balapan tersebut dan melihat bagaimana peraturan dapat ditingkatkan,” ujarnya. “Peraturan sebelumnya sangat rumit dan sulit dipahami oleh tim.”
“Peraturan yang direvisi jauh lebih sederhana. Satu-satunya hukuman adalah meninggalkan grid. Itu saja. Tidak peduli alasan meninggalkan grid.”
Hukuman yang Berlaku
Dengan aturan baru ini, setiap pembalap yang meninggalkan grid, apapun alasannya, akan langsung mendapatkan hukuman double long lap penalty. Mereka juga akan memulai warm-up lap dari pit lane, tetapi tetap mempertahankan posisi grid awal mereka sebelum menerima hukuman. Ini berarti, jika insiden seperti yang terjadi pada Marc Marquez di COTA terulang, pembalap yang terlibat akan langsung menerima hukuman tanpa ada celah.
Jangkauan Aturan: Berlaku untuk Semua Kelas
Aturan ini tidak hanya berlaku untuk kelas utama MotoGP, tetapi juga akan diterapkan pada kelas Moto3 dan Moto2. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari kebingungan terkait perubahan motor dan posisi start, terutama mengingat keterbatasan pergantian motor di Moto3 dan Moto2.
“Bagian yang baik dari kesederhanaan aturan ini adalah kami dapat menerapkannya ke setiap kelas grand prix. Alasan utama untuk menerapkannya ke Moto3 dan Moto2, meskipun mereka hanya memiliki satu motor dan terbatas dengan perubahan motor, adalah tentang mempertahankan posisi grid awal mereka lalu menjalani penalti dalam balapan. Ini akan menyelamatkan kebingungan mengenai berbagai motor yang mencoba berbaris di bagian belakang grid,” tambah Webb. “Ini jauh lebih jelas bagi semua orang, dan mengurangi kemungkinan kesalahan.”
Post Comment