Loading Now

Pengakuan Valentino Rossi: Mengapa Dirinya ‘Takut’ pada Marc Marquez dan Tuduhan ‘Menghancurkan’ MotoGP

Rivalitas Ikonik: Valentino Rossi vs. Marc Marquez di MotoGP

Valentino Rossi dan Marc Marquez adalah dua nama besar yang menghiasi sejarah MotoGP. Rivalitas mereka menjadi salah satu yang paling ikonik, diwarnai persaingan ketat di lintasan dan tensi tinggi di luar arena. Sejak Marquez bergabung di MotoGP pada tahun 2013, hanya sekali Rossi berhasil mengungguli rivalnya itu dalam perebutan gelar juara, yaitu pada musim 2015 yang kontroversial. Insiden ‘tendangan’ Marquez saat itu menjadi titik balik yang mengubah reputasinya.

Rossi, yang pensiun pada akhir musim 2021, kini aktif di dunia balap mobil dan sesekali mengunjungi paddock MotoGP untuk mendukung tim VR46 miliknya. Kehadiran dua legenda ini secara bersamaan di MotoGP menjadi tontonan yang memanjakan para penggemar. Kini, Marquez berambisi untuk memecahkan rekor Rossi dan menjadi juara dunia tertua di usia 32 tahun pada tahun 2025. Berbeda dengan Rossi, Marquez tak tertarik untuk terjun ke balap ketahanan atau balap mobil setelah pensiun; fokusnya tetap pada sepeda motor.

Ketakutan Valentino Rossi pada Marc Marquez

Menjelang akhir kariernya, performa Valentino Rossi mulai menurun. Pada MotoGP Argentina 2018, Marc Marquez melakukan manuver agresif yang menyebabkan Rossi keluar lintasan dan terjatuh di kondisi trek basah. Rossi sangat kecewa dengan tindakan Marquez dan meluapkan kekesalannya kepada TNT Sports setelah balapan.

Tuduhan Rossi: Marquez ‘Menghancurkan’ MotoGP

“Saya baik-baik saja, tetapi ini adalah situasi yang sangat buruk. Jika kita mengambil contoh apa yang terjadi akhir pekan ini, satu insiden bisa terjadi pada siapa saja, Anda bisa membuat kesalahan saat mengerem, Anda bisa menyentuh pebalap lain. Itu bisa terjadi, itu balapan. Tetapi sejak Jumat pagi, Marquez melakukan ini kepada (Maverick) Vinales, kepada (Andrea) Dovizioso, kepada saya, dan pada Sabtu pagi, dan hari ini dia langsung menerobos empat pebalap. Mereka harus melakukan sesuatu. Saya takut di trek ketika saya bersama Marquez. Saya takut hari ini ketika saya melihat namanya di papan. Saya bukan pengarah balapan – mereka yang akan memutuskan – tetapi seperti ini dia menghancurkan olahraga kita, karena ketika Anda melaju 300 kilometer per jam di trek, Anda harus menghormati rival Anda,” ujar Rossi.

Dominasi Marquez Setelah Insiden Argentina 2018

Setelah MotoGP Argentina 2018, Marc Marquez tampil dominan sepanjang musim dan berhasil meraih gelar juara dunia kelimanya dalam enam tahun bersama Honda. Argentina menjadi salah satu dari dua balapan di mana ia finis di luar posisi tiga besar. Ia berhasil memenangkan sembilan balapan sepanjang musim. Sementara itu, Rossi finis di urutan ketiga klasemen akhir, tetapi tidak berhasil meraih satu pun kemenangan. Pencapaian terbaiknya adalah finis kedua di MotoGP Jerman.

Setelah tahun 2018, performa Rossi mengalami penurunan signifikan dan ia tidak pernah lagi memenangkan satu balapan pun. Ia hanya berhasil meraih tiga podium lagi, termasuk saat berusia 41 tahun. Rivalitas antara Valentino Rossi dan Marc Marquez akan selalu dikenang sebagai salah satu persaingan paling sengit dan kontroversial dalam sejarah MotoGP.

Post Comment

You May Have Missed