Formula 1 Audi F1, Balapan F1 2025, Berita F1, Berita F1 2025, Comeback F1, Diskualifikasi, F1, F1 2025, F1 2026, F1 GP Jepang, F1 Jepang, Formula 1, Formula 1 2025, GP Jepang, Hasil Kualifikasi F1, Kualifikasi, Kualifikasi Sprint, Liam Lawson, Max Verstappen, Racing Bulls, Red Bull, Yuki Tsunoda doko 0 Comments
Yuki Tsunoda Ungkap Kesulitan Adaptasi Mobil Red Bull Usai Dikalahkan Liam Lawson
Yuki Tsunoda Ungkap Kesulitan dengan Mobil Red Bull Setelah Kualifikasi GP Jepang
Yuki Tsunoda mengakui bahwa mobil Red Bull Formula 1 lebih sulit dikendarai dibandingkan mobil Racing Bulls, menyusul hasil kualifikasi yang mengecewakan di Grand Prix Jepang. Setelah dipromosikan ke tim utama Red Bull, Tsunoda hanya mampu meraih posisi ke-15 pada debut kualifikasinya, tersingkir di Q2 di depan pendukung tuan rumah.
Pembalap berusia 24 tahun itu terpaut hampir setengah detik dari rekan setimnya, Max Verstappen, yang secara mengejutkan meraih pole position di depan duet McLaren. Tsunoda juga lebih lambat dari Liam Lawson, yang berada di posisi ke-14 setelah kembali ke Racing Bulls, setelah didegradasi dari tim Red Bull.
Perbedaan Setup dan Dampaknya
Tsunoda memilih untuk menggunakan setup mobil RB21 dengan downforce yang lebih tinggi dibandingkan Verstappen. “Memang sedikit berbeda dengan Max, tetapi pada akhirnya, ini adalah level sayap yang saya pilih,” jelas Tsunoda.
“Seharusnya ada kecepatan untuk melaju ke Q3 jika melihat kecepatan di Q1, tetapi saya tidak berhasil menggabungkannya di akhir.”
Meski hasil kualifikasi mengecewakan, Tsunoda menegaskan bahwa ia mengatasi tekanan yang ada setelah ditempatkan di kursi panas Red Bull.
Adaptasi yang Menantang
“Saya merasa baik-baik saja dalam hal tekanan. Lap terakhir di Q2 mungkin adalah saat yang paling menegangkan,” katanya.
“Pikiran saya adalah untuk menikmatinya, tetapi saya memiliki kecepatan dari FP1, jadi saya tidak menyangka akan berakhir seperti ini.”
“Sayang sekali, tetapi sisi positifnya adalah saya mulai memahami mobil.”
“Cukup sulit untuk mengoperasikannya dengan benar, cukup sempit, lebih dari VCARB, tetapi saya memiliki kepercayaan diri sekarang dan tahu apa yang harus dilakukan di masa depan.”
Analisis dari Jacques Villeneuve
Jacques Villeneuve, juara dunia F1 1997, percaya bahwa pilihan setup mobil Tsunoda menjadi bumerang. “Dia mengutamakan kenyamanan, dan kenyamanan tidak pernah cepat,” ujarnya kepada Sky Sports F1.
“Tsunoda terpaut setengah detik dari Verstappen, dan itu tidak cukup baik. Dia lolos dari Q1, tetapi bukan itu yang diharapkan oleh Red Bull.”
“Saya pikir dia membayar harga untuk pilihan setup dengan downforce yang sangat tinggi.”
“Mungkin itu membantunya menghemat ban dalam balapan, tetapi dia tidak akan memiliki kecepatan di trek lurus.”
Post Comment