Loading Now

Yuki Tsunoda Disarankan Tolak Red Bull, Lebih Baik Bertahan di Tengah ‘Kekacauan’?

Yuki Tsunoda, pembalap muda berbakat asal Jepang, kini tengah berada di persimpangan jalan dalam karirnya di Formula 1. Rumor kencang beredar bahwa ia akan dipromosikan ke tim utama Red Bull, menggantikan Liam Lawson yang performanya kurang memuaskan. Namun, mantan pembalap F1, Ralf Schumacher, justru menyarankan Tsunoda untuk menolak tawaran tersebut.

Schumacher: Red Bull Sedang ‘Kacau’

Berbicara kepada Sky Germany, Schumacher mengungkapkan kekhawatirannya terkait situasi internal Red Bull yang ia sebut sebagai ‘kekacauan’. Ia menilai promosi ke tim utama justru bisa ‘membakar’ karir Tsunoda yang sedang menanjak.

“Saya tidak mengerti sama sekali. Anda mendestabilisasi tim Racing Bulls yang bagus, yang akhirnya dalam posisi yang baik dengan kedua pembalap. Dan menurut saya, Anda akan membakar Tsunoda, yang lebih baik, tetapi juga tidak memiliki peluang melawan Max [Verstappen],” kata Schumacher.

Schumacher menambahkan, “Jika saya adalah manajer Tsunoda, saya tidak akan merekomendasikannya untuk pergi ke sana. Saat ini, Racing Bulls adalah mobil yang lebih baik dan Tsunoda sangat cocok dengannya. Dia tidak bisa mendapatkan keuntungan apa pun dengan [pindah ke Red Bull].”

Performa Liam Lawson dan Masa Depan yang Tidak Pasti

Liam Lawson, pembalap pengganti Sergio Perez yang kini membela Red Bull, gagal menunjukkan performa yang meyakinkan. Dalam dua balapan terakhir di Australia dan China, Lawson gagal lolos dari Q1. Hal inilah yang memicu spekulasi pergantian pembalap.

Masa depan Lawson pun semakin tidak jelas. Ada laporan yang saling bertentangan, apakah Lawson akan kembali ke Racing Bulls atau digantikan sepenuhnya. Sementara itu, Racing Bulls dikabarkan mengincar Franco Colapinto untuk dipasangkan dengan Isack Hadjar.

Sejarah Pergantian Pembalap Red Bull

Red Bull memang dikenal memiliki ‘tradisi’ mengganti pembalap kedua mereka. Sejak kepergian Daniel Ricciardo pada akhir 2018, Red Bull kesulitan menemukan rekan setim yang cocok untuk Max Verstappen.

  • Pierre Gasly: Dipecat setelah 12 balapan, digantikan oleh Alexander Albon.
  • Alexander Albon: Bertahan satu musim penuh (2020) setelah tampil singkat di 2019.
  • Sergio Perez: Berkontribusi pada kemenangan Verstappen di 2021, tetapi Red Bull kehilangan gelar konstruktor. Kontraknya diakhiri lebih awal setelah performa buruk di 2024.

Keputusan Sulit Tsunoda

Kini, Tsunoda menghadapi keputusan sulit. Apakah ia akan mengambil risiko bergabung dengan tim utama Red Bull yang penuh tekanan dan berpotensi membayangi karirnya, atau tetap setia pada Racing Bulls, tim yang memberinya kesempatan dan di mana ia menunjukkan performa yang solid?

Jawabannya akan menentukan arah karir pembalap Jepang ini di arena balap Formula 1. Akankah ia bisa mengulang kesuksesan di Racing Bulls, atau bahkan, jika bertahan dan berkembang, suatu saat nanti menarik perhatian tim-tim besar lainnya?

Post Comment

You May Have Missed