Valtteri Bottas Ungkap ‘Kecelakaan’ Tukang Cukur, Tapi Mullet Tetap Bertahan di F1 2026!
Valtteri Bottas Pastikan Mullet Ikoniknya Akan Bertahan di F1 2026
Valtteri Bottas memberikan jaminan kepada penggemar bahwa gaya rambut mullet-nya yang menjadi ciri khasnya “tidak akan kemana-mana” meskipun baru-baru ini mengalami kendala saat potong rambut di Monaco. Rambut mullet Bottas telah menjadi identik dengan kepribadiannya yang lebih santai, mencerminkan pendekatan tenang sang pembalap di luar lintasan balap.
Perubahan gaya ini bertepatan dengan kepindahan Bottas dari Mercedes dan tekanan umum dalam bersaing untuk memperebutkan gelar juara di ajang F1. Pada hari Selasa lalu, Bottas secara resmi diumumkan sebagai salah satu pembalap Cadillac untuk musim 2026.
Bottas menghabiskan tahun ini sebagai pembalap penguji dan cadangan Mercedes. Bersama dengan Sergio Perez, Bottas berbicara kepada media, termasuk media Indonesia, pada Selasa sore.
‘Kecelakaan’ dengan Tukang Cukur di Monaco
Saat berbicara dengan media, terlihat bahwa rambut Bottas tidak seagresif gaya mullet-nya seperti sebelumnya. Bottas menjelaskan bahwa gaya rambutnya yang familiar akan kembali setelah tumbuh kembali setelah kejadian yang kurang menyenangkan dengan tukang cukur di Monaco.
“Saya masih punya mullet,” kata Bottas. “Sebenarnya, ini sedikit kecelakaan. Empat minggu lalu saya pergi ke tukang cukur di Monaco dan ternyata mereka tidak bisa membuat mullet yang bagus di sana, jadi mereka memotongnya terlalu pendek, tapi masih ada.”
“Gayanya masih ada dan akan tumbuh kembali, jadi jangan khawatir, mullet tidak akan kemana-mana. Tidak ada batasan untuk itu,” tambahnya.
Tantangan Bersama Cadillac di F1 2026
Bottas menyadari sepenuhnya akan tantangan besar yang menantinya bersama Cadillac pada tahun 2026. Tim asal Amerika ini kemungkinan akan memulai musim depan sebagai tim paling lambat.
Namun, ini bukanlah wilayah yang asing bagi Bottas, yang menghabiskan sebagian besar tahun terakhirnya bersama Sauber di bagian belakang grid. Meskipun demikian, 2024 bisa dibilang merupakan musim terbaik Bottas di Sauber, meskipun gagal mencetak satu poin pun.
Bottas mendominasi rekan setimnya, Zhou Guanyu, meskipun pembalap asal China tersebut berhasil mencetak poin di Grand Prix Qatar 2024. Meskipun Bottas dan Perez mengklaim bahwa mengalahkan satu sama lain bukanlah prioritas utama mereka, pemenang 10 Grand Prix tidak bisa membiarkan performanya menurun, mengingat apa yang terjadi di Sauber.
Rumor pada akhir 2023 menunjukkan bahwa Andreas Seidl, CEO Sauber pada saat itu, mempertimbangkan untuk menggantikan Bottas karena performanya yang tidak konsisten. Performa Bottas memang membaik selama tahun terakhirnya bersama tim, tetapi pada akhirnya ia digantikan.
Post Comment