Loading Now

Terungkap! Dua Tim F1 Terkena Dampak Pengetatan Aturan ‘Flexi-Wing’

Pengetatan Aturan FIA Mengguncang Paddock F1

Shanghai, 21 Maret 2025 – Sedikitnya dua tim Formula 1 telah melakukan modifikasi pada mobil mereka sebagai respons terhadap pengetatan aturan FIA terkait sayap fleksibel (‘flexi-wing’). Pengetatan ini mulai berlaku pada seri kedua musim ini di Grand Prix China, Shanghai.

Investigasi FIA di Balik Pengetatan Aturan

Setelah mengumpulkan bukti pada seri pembuka musim di Australia, FIA, badan pengatur F1, menemukan adanya tim yang memanfaatkan toleransi kelenturan sayap belakang secara berlebihan. Meskipun semua tim lolos pemeriksaan di Melbourne, Ferrari, Alpine, dan Haas menjadi sorotan. Namun, tim-tim besar seperti McLaren, Red Bull, Ferrari, dan Mercedes, dilaporkan tidak perlu melakukan perubahan apa pun pada mobil mereka.

Alpine dan Haas Terpaksa Modifikasi Sayap Belakang

Alpine dan Haas menjadi dua tim yang terkena dampak langsung dari pengetatan aturan ini. Ayao Komatsu, Team Principal Haas, mengonfirmasi kepada Sky Sports F1 bahwa timnya harus memperkuat sayap belakang mereka karena hampir melewati batas toleransi 2mm di Melbourne.

Dave Greenwood, Direktur Balap Alpine, juga mengakui bahwa timnya melakukan penyesuaian pada desain sayap belakang mereka. “Kami harus bekerja keras di pabrik untuk memastikan kami berada di posisi yang benar. Ini hal yang wajar ketika aturan dan toleransi defleksi berubah,” ujar Greenwood kepada Motorsport. “Waktunya sangat singkat, jadi tidak mungkin melakukan sesuatu yang revolusioner. Tapi, ada hal-hal yang bisa kami lakukan untuk memastikan kami patuh.”

Aturan yang Lebih Ketat

Tes yang lebih ketat di China hanya mengizinkan varians celah slot sebesar 0,75mm dari uji beban 75kg yang diterapkan pada bidang utama sayap. Sebelumnya, toleransinya adalah 2mm.

Reaksi Tim dan Dampaknya pada Persaingan

Christian Horner, Team Principal Red Bull, mengakui bahwa masih belum jelas bagaimana arahan teknis ini akan memengaruhi peta persaingan. “Adalah tugas FIA untuk mengawasi hal-hal ini,” kata Horner pada hari Jumat. “Mereka melihat hal-hal yang tidak mereka sukai di balapan terakhir. Jadi, mereka memperketat peraturan melalui TD (Technical Directive) yang keluar minggu ini. Saya tidak tahu apa efeknya pada tim-tim lain. Tapi ini adalah bagian dari Formula 1, TD keluar hampir setiap minggu.”

McLaren Lolos dari Kecurigaan

McLaren, yang sempat menjadi pusat kontroversi ‘mini-DRS’ musim lalu, kali ini lolos dari sorotan. “Kami tidak perlu mengubah apa pun,” tegas Lando Norris, pemimpin klasemen sementara F1, pada hari Kamis. “Sayap kami baik-baik saja. Bahkan, sayap kami terlalu bagus dan kami tidak cukup mendorong batasnya. Bahkan jika aturan baru ini diterapkan akhir pekan lalu, kami juga akan baik-baik saja. Jadi aturan ini tidak ditujukan untuk kami, tapi untuk tim lain, yang mungkin berarti kami perlu mendorongnya lebih jauh.”

Ted Kravitz, reporter pitlane Sky Sports, menambahkan, “Meskipun semua kecurigaan tertuju pada McLaren, mereka lulus tes di Australia. Mereka menggunakan sayap yang sama seperti di Australia dan lulus tes di sini juga. Mereka tidak terpengaruh oleh perubahan aturan baru ini.”

Kesimpulan: Adaptasi Cepat Kunci Sukses di F1

Pengetatan aturan ‘flexi-wing’ ini menunjukkan betapa dinamisnya dunia Formula 1. Tim-tim harus selalu siap beradaptasi dengan perubahan regulasi yang mendadak. Kecepatan dalam merespons perubahan ini bisa menjadi kunci sukses dalam persaingan ketat di lintasan. Kita tunggu saja bagaimana dampak perubahan ini pada balapan di GP China akhir pekan ini.

Post Comment

You May Have Missed