Tanda Tanya Besar Mengitari Performa Hamilton dan Ferrari di GP China F1
Misteri Performa Ferrari dan Adaptasi Hamilton
Shanghai, 19 Maret 2025 – Performa mengecewakan Lewis Hamilton dan tim barunya, Ferrari, di seri pembuka Formula 1 Grand Prix Australia meninggalkan banyak pertanyaan menjelang balapan di Grand Prix China akhir pekan ini. Akankah Hamilton dan Ferrari mampu bangkit dan menunjukkan potensi sesungguhnya, atau justru Mercedes yang akan kembali unggul?
Hamilton hanya mampu finis di posisi ke-10 di Australia, dua peringkat di belakang rekan setimnya, Charles Leclerc. Sementara itu, duo Mercedes, George Russell dan pembalap muda potensial Andrea Kimi Antonelli, tampil cukup baik dengan finis di posisi ketiga dan keempat.
Namun, kondisi balapan di Australia yang kacau akibat cuaca buruk membuat peta kekuatan tim-tim papan atas sulit diprediksi. “Kami belum mendapat kesempatan untuk melihat di mana posisi Ferrari sebenarnya di antara empat tim teratas,” kata Bernie Collins, analis F1, dalam podcast Sky F1. “Kami masih belum yakin setelah Australia, karena apa yang terjadi di kualifikasi dan balapan basah.”
Komunikasi, Kunci Kebangkitan Hamilton?
Selain performa mobil, masalah komunikasi antara Hamilton dan race engineer barunya, Riccardo Adami, juga menjadi sorotan. Beberapa kali Hamilton terdengar frustrasi dan meminta untuk dibiarkan sendiri selama balapan. Legenda F1, Martin Brundle, bahkan menyebut komunikasi mereka “penuh kecemasan”.
Perbaikan komunikasi antara Hamilton dan Adami akan menjadi kunci penting di China jika mereka ingin mengungguli Mercedes. “China adalah trek yang berbeda dengan suhu dan kompon ban yang berbeda,” kata Collins. “Sepertinya akhir pekan akan kering dan hangat untuk China, meskipun perkiraannya berubah-ubah.”
Collins menambahkan, “Ini akan memainkan kekuatan yang berbeda. Kita seharusnya melihat mereka [Ferrari] naik. Pertanyaan bagi saya adalah: ‘Apakah mereka lebih cepat dari Mercedes atau tidak?’ Semoga kita mendapatkan jawabannya pada hari Sabtu. Mereka punya dua kesempatan di sesi kualifikasi.”
Tantangan Ekstra untuk Para Pembalap Muda
Grand Prix China akan menggunakan format sprint race, yang berarti jadwal yang berbeda dari balapan biasanya. Format ini bisa menjadi tantangan tersendiri bagi enam pembalap rookie di grid, terutama setelah beberapa dari mereka mengalami akhir pekan yang sulit di Australia karena kondisi basah.
Mereka harus beradaptasi dengan cepat dengan jadwal baru: satu sesi latihan kemudian kualifikasi sprint pada hari Jumat, balapan sprint kemudian kualifikasi untuk grand prix pada hari Sabtu, dan grand prix pada hari Minggu.
“Ini sangat sulit,” Collins memperingatkan. “Tahun lalu sangat sulit di China karena kami belum pernah ke sana sejak 2019. Tahun ini, mereka akan memiliki data tahun lalu untuk dilihat.”
Collins menambahkan “Dari sudut pandang rookie , ada banyak waktu mengemudi sebelum Anda mencapai kualifikasi utama dan balapan utama, tidak banyak engineer bermain dengan setup untuk memaksimalkan waktu di track.”
Menuju Pembuktian di Shanghai
Dengan segala ketidakpastian dan tantangan yang ada, Grand Prix China akan menjadi ajang pembuktian bagi Hamilton dan Ferrari. Apakah mereka mampu menjawab keraguan dan menunjukkan performa yang lebih baik? Ataukah Mercedes yang justru akan semakin memperlebar jarak? Semua mata akan tertuju ke Shanghai akhir pekan ini.
Post Comment