Rumor Max Verstappen Pindah Tim Mencuat di Tengah Masalah Red Bull
Masa Depan Max Verstappen di Red Bull Diragukan?
Masa depan Max Verstappen bersama Red Bull Racing tengah menjadi sorotan. Performa tim yang kurang memuaskan, diperparah dengan masalah teknis dan pit stop yang lambat, memunculkan spekulasi bahwa sang juara dunia mungkin mempertimbangkan opsi untuk pindah tim.
Kekecewaan Verstappen di Bahrain
Harapan tinggi mengiringi Red Bull pada seri pembuka musim 2025 di Bahrain. Namun, alih-alih mendominasi, Verstappen harus puas finis di posisi keenam setelah start dari P7. Masalah demi masalah menghantui tim, termasuk kesalahan dalam pit stop yang membuat Verstappen kehilangan banyak waktu.
Hasil ini membuat Verstappen semakin tertinggal dari para rivalnya di klasemen sementara. Pundit Sky Sports F1, Naomi Schiff, bahkan berpendapat bahwa Verstappen mungkin mulai melirik tim lain jika performa Red Bull tak kunjung membaik.
Komentar Pedas dari Naomi Schiff
“Saya rasa Max telah memberikan tekanan yang cukup kepada tim mengenai performa mobil,” ujar Schiff usai balapan di Bahrain. “Ditambah dengan masalah hari ini dan pit stop yang bermasalah, saya rasa mereka tidak akan meninggalkan Bahrain dengan perasaan senang.”
Schiff menambahkan bahwa Verstappen adalah seorang kompetitor yang selalu ingin berada di depan. “Jika ia hanya bisa finis ketiga, keempat, atau kelima, ia tidak tertarik untuk bertahan di sini.”
Schiff juga menyinggung tentang regulasi baru yang akan diterapkan tahun depan. “Max sangat jelas mengatakan bahwa ia tidak ingin berada di olahraga ini selamanya, tetapi ia ingin memaksimalkan waktunya di sini. Jadi, saya bertanya-tanya apakah ini akan membuatnya mempertimbangkan opsi lain di paddock. Mungkin terlalu dini untuk mengatakan itu, tapi dia cukup vokal tentang betapa kesalnya dia dengan kondisi mobil saat ini.”
Kontrak Panjang, Opsi Terbuka?
Meskipun terikat kontrak dengan Red Bull hingga akhir 2028, Verstappen terus dikaitkan dengan Mercedes dan Aston Martin. Potensi kepindahan bisa saja terjadi jika Red Bull gagal memberikan mobil yang kompetitif untuk bersaing meraih gelar juara.
Konfrontasi di Garasi Red Bull
Ketegangan di dalam tim juga semakin terasa dengan adanya laporan konfrontasi antara manajer Verstappen, Raymond Vermeulen, dan penasihat Red Bull, Helmut Marko. Reporter Sky Sports F1, Ted Kravitz, menyaksikan Vermeulen “memarahi” Marko setelah balapan di Bahrain, menunjukkan bahwa masalah di Red Bull jauh lebih dalam dari sekadar performa di lintasan.
Dengan performa mobil yang mengecewakan dan ketegangan internal yang meningkat, masa depan Max Verstappen di Red Bull semakin tidak pasti. Apakah sang juara dunia akan bertahan dan berjuang bersama tim, atau mencari tantangan baru di tempat lain? Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya.
Post Comment