Loading Now

Red Bull Ungkap Rencana 5 Balapan untuk Kejar Ketertinggalan dari McLaren di F1

Red Bull Racing mengakui keunggulan McLaren di awal musim Formula 1 2025 dan telah menyusun strategi ambisius untuk mengejar ketertinggalan. Penasihat tim, Helmut Marko, mengungkapkan bahwa Red Bull berencana memperkenalkan serangkaian peningkatan pada mobil RB21 dalam lima balapan ke depan.

**Identifikasi Masalah: Degradasi Ban Jadi Fokus Utama**

Berbicara kepada penyiar Swedia, Viaplay, Marko secara blak-blakan mengakui bahwa McLaren lebih cepat dari Red Bull pada tes di Bahrain. Meskipun Red Bull berhasil memperkecil selisih waktu, masalah degradasi ban menjadi penghalang utama.

“Kami tahu dari tes di Bahrain bahwa McLaren sedikit lebih cepat dari kami,” kata Marko. “Kami mengurangi keunggulan ini dari setengah detik menjadi dua atau tiga persepuluh. Kami bisa mengikuti mereka selama enam hingga delapan lap, tetapi kemudian degradasi ban kami datang lebih awal.”

Pada Grand Prix Australia akhir pekan lalu, yang menjadi seri pembuka musim, McLaren menunjukkan performa yang kuat. Meskipun Max Verstappen berhasil finis di posisi kedua, hasil tersebut sedikit tertolong oleh putaran akhir Oscar Piastri yang melintir saat hujan. Marko menekankan bahwa jarak sebenarnya antara kedua tim jauh lebih besar dari selisih 0,9 detik di garis finis.

**Rencana Peningkatan: Solusi dalam Lima Balapan**

Marko menegaskan bahwa Red Bull telah mengidentifikasi masalah utama dan sedang bekerja keras untuk mengatasinya. “Itu [degradasi ban] adalah masalah utama dengan beberapa masalah lain juga. Tapi kami tahu itu, dan mereka [tim] sedang bekerja keras,” tambahnya.

“Dalam tiga hingga lima balapan, mudah-mudahan kami bisa menyembuhkannya, sehingga kami memiliki mobil di level yang sama dengan McLaren.”

**Analisis Mendalam dari Christian Horner**

Prinsipal tim Red Bull, Christian Horner, memberikan pandangan lebih detail mengenai keunggulan McLaren. Ia menyoroti kemampuan MCL39 dalam menjaga kondisi ban Pirelli lebih lama, yang memberi Lando Norris dan Oscar Piastri keuntungan signifikan di akhir stint.

“Saya pikir itu berbeda untuk semua orang, ya, dan yang cukup aneh adalah mereka menikmati pemanasan yang hebat, tetapi juga degradasi yang sangat rendah,” kata Horner di Melbourne. “Biasanya yang satu datang dengan mengorbankan yang lain. Jadi, mereka tampaknya telah menguasainya di sirkuit ini.”

Horner juga menekankan pentingnya keseimbangan mobil. “Ketika Anda memiliki mobil yang sangat seimbang, seluruh dunia terlihat berbeda,” jelasnya, menambahkan bahwa keseimbangan tersebut merupakan hasil interaksi antara aerodinamika dan mekanik.

**Konteks dan Implikasi**

Pengakuan Red Bull atas keunggulan McLaren dan rencana perbaikan yang ambisius ini menunjukkan betapa ketatnya persaingan di Formula 1. Performa mobil tidak hanya bergantung pada kecepatan murni, tetapi juga pada kemampuan untuk mengelola ban secara optimal. Strategi pengembangan Red Bull akan menjadi kunci dalam upaya mereka untuk kembali bersaing di barisan depan.

**Kesimpulan**

Musim F1 2025 baru saja dimulai, dan pertarungan antara Red Bull dan McLaren diprediksi akan semakin sengit. Dengan rencana lima balapan Red Bull, para penggemar F1 dapat menantikan perkembangan menarik dalam beberapa seri mendatang. Apakah Red Bull mampu mengejar ketertinggalan dan kembali mendominasi, atau akankah McLaren mempertahankan keunggulan mereka? Hanya waktu yang akan menjawab.

Post Comment

You May Have Missed