Red Bull Terancam? Performa RB21 Disorot Setelah GP Spanyol F1 2025
Krisis Red Bull di F1: Pertanyaan Besar Mengemuka Setelah GP Spanyol
Red Bull Racing menghadapi tanda tanya besar setelah penampilan kurang memuaskan di Grand Prix (GP) Spanyol F1 2025. Perlombaan ini menandai penerapan regulasi baru terkait flexi-wings, namun dampaknya justru terasa lebih signifikan bagi Red Bull dibandingkan tim lain.
Sementara McLaren berhasil meraih 1-2 finish yang impresif, Max Verstappen harus berurusan dengan kontroversi benturan dengan George Russell yang berujung pada penalti waktu. Verstappen bahkan mulai meragukan kemampuannya untuk bersaing dalam perebutan gelar juara melawan Lando Norris dan Oscar Piastri.
Keraguan Verstappen dan Analisis Pakar
Jesús Balseiro, seorang jurnalis Spanyol, mengungkapkan dalam podcast F1 Nation bahwa Verstappen mungkin merasa kehilangan motivasi. “Mungkin saat itulah dia menyerah, dengan cara tertentu, pada pilihannya,” ujarnya. Fernando Alonso, yang berpengalaman bertarung dengan mobil yang kurang kompetitif, bahkan berpendapat bahwa hal ini bisa menjadi ‘kelegaan’ bagi Verstappen karena tidak perlu lagi bersaing dengan peralatan yang inferior.
Balseiro juga mengkritik strategi Red Bull dalam balapan tersebut, mempertanyakan keputusan mereka dalam pemilihan ban. “Situasi dengan Red Bull, memiliki set ban keras dan harus mengembalikan posisi… mungkin ini situasi yang tidak dimainkan dengan baik oleh Red Bull,” tambahnya.
Masa Depan Red Bull di Ancang-ancang?
Julianne Cerasoli memberikan peringatan tegas, “Kita akan melihat kembali grand prix ini dan menganggapnya sebagai momen ketika segalanya mulai berjalan sangat buruk bagi Max Verstappen.”
Perbedaannya sangat terasa, terutama di tikungan cepat. Red Bull sebelumnya mampu bersaing di tikungan cepat di Arab Saudi, Jepang, dan Imola, tetapi di Barcelona, mereka kehilangan kecepatan signifikan. Kesenjangan waktu kualifikasi mencapai tiga persepuluh detik, dan juga terlihat dalam performa di balapan.
Verstappen bahkan terlibat dalam insiden dengan Russell, dan evaluasi tim juga menyoroti permasalahan yang ada. Selain itu, performa RB21 secara keseluruhan dibandingkan dengan mobil tercepat di lintasan, McLaren, menjadi sorotan utama. Yuki Tsunoda, rekan setim Verstappen, bahkan finis terakhir di kualifikasi.
Red Bull kini berada di posisi keempat dalam klasemen konstruktor, di belakang McLaren, Mercedes, dan Ferrari, yang masing-masing memiliki dua pembalap yang mampu meraih poin. Pertanyaan besar kini muncul: di mana Red Bull akan mampu bersaing dengan McLaren?
Post Comment