Red Bull Dikabarkan Pecat Liam Lawson, Honda Terlibat dalam Keputusan?
Kabar mengejutkan datang dari dunia Formula 1. Red Bull Racing dilaporkan telah memutuskan untuk mengganti Liam Lawson dengan Yuki Tsunoda menjelang Grand Prix Jepang, menurut laporan yang beredar pada Selasa (25/3/2025). Keputusan ini dikabarkan diambil setelah pertemuan yang melibatkan Honda, pemasok mesin Red Bull.
Performa Buruk Lawson dan Tekanan dari Honda
Liam Lawson, yang baru dipromosikan ke tim utama Red Bull pada akhir 2024 menggantikan Sergio Perez, mengalami awal musim 2025 yang sulit. Ia gagal lolos dari Q1 dalam dua balapan pertama di Australia dan China. Performa ini, ditambah dengan dominasi McLaren di awal musim, membuat Red Bull berada di bawah tekanan.
Rumor tentang pemecatan Lawson semakin kencang setelah Grand Prix China. Pertemuan penting di Dubai, yang dihadiri oleh pemegang saham utama Red Bull, Chalerm Yoovidhya, disebut-sebut menjadi tempat keputusan nasib Lawson diambil.
Honda, sebagai pemasok mesin Red Bull, dilaporkan memberikan dukungan kuat untuk mempromosikan Tsunoda, pembalap asal Jepang, ke tim utama. Ini memberikan keuntungan tersendiri, terutama menjelang balapan di kandang Honda, Suzuka.
Tsunoda Siap Debut di Kandang, Pertemuan Lanjutan di Milton Keynes
Jika laporan ini benar, Yuki Tsunoda akan melakukan debutnya untuk tim utama Red Bull di Grand Prix Jepang, dengan dukungan penuh dari Honda. Ini akan menjadi momen penting bagi Tsunoda dan juga bagi pabrikan Jepang tersebut.
Red Bull Belum Berkomentar
Hingga saat ini, Red Bull Racing belum memberikan pernyataan resmi terkait kabar pemecatan Lawson dan promosi Tsunoda. Laporan tersebut juga menyebutkan akan ada pertemuan lanjutan pada hari Kamis di markas Red Bull di Milton Keynes, Inggris. Max Verstappen dijadwalkan hadir untuk membahas strategi tim dalam mengejar ketertinggalan dari McLaren.
McLaren Unggul Jauh, Red Bull Tertekan
Performa gemilang McLaren di awal musim 2025, dengan Lando Norris dan Oscar Piastri masing-masing meraih satu kemenangan, menjadi pukulan telak bagi Red Bull. Mereka saat ini tertinggal 40 poin dari McLaren di klasemen konstruktor, sementara Verstappen juga berada di belakang Norris di klasemen pembalap. Bahkan, mobil RB21 yang dikendarai Verstappen pun dilaporkan sulit dikendalikan.
Situasi ini membuat Red Bull harus segera mengambil tindakan. Keputusan mengganti Lawson dengan Tsunoda, jika benar, menunjukkan betapa seriusnya Red Bull dalam upaya mereka untuk kembali ke puncak performa.
Kita tunggu saja perkembangan selanjutnya dari saga transfer pembalap yang mengejutkan ini. Apakah benar Lawson akan menjadi ‘korban’ terbaru dari kebijakan Red Bull yang terkenal tanpa kompromi? Dan apakah Tsunoda mampu menjawab kepercayaan yang diberikan kepadanya?
Post Comment