Loading Now

Misteri Ban ‘Hard’ Ancam Strategi Tim F1 di GP China 2025

Formula 1 kembali ke Shanghai International Circuit untuk Grand Prix China 2025, dan tim-tim dihadapkan pada tantangan besar: ketidakpastian performa ban hard C2. Format *sprint race* yang diterapkan akhir pekan ini semakin memperumit keadaan, membatasi pengumpulan data krusial mengenai kompon ban yang berpotensi menjadi pilihan utama dalam balapan hari Minggu (22/3/2025).

Tantangan Baru di Sirkuit yang Berubah

Meskipun Pirelli menyediakan tiga kompon ban yang sama seperti tahun lalu, C2 yang ditetapkan sebagai ban hard di Shanghai kini satu tingkat lebih lunak. Ini membuatnya lebih dekat dengan C3 tahun 2024, yang berarti data dari tahun sebelumnya menjadi kurang relevan.

Perubahan Signifikan pada Trek

Shanghai International Circuit juga telah mengalami perubahan signifikan. Permukaan trek telah dilapisi ulang sepenuhnya, menghasilkan grip yang jauh lebih tinggi. Hal ini tercermin dari catatan waktu Oscar Piastri di kualifikasi yang tiga detik lebih cepat dari *pole position* tahun lalu. Perubahan waktu balapan dari April ke Maret, meskipun suhu lebih tinggi dari perkiraan, juga menambah variabel baru.

Format *sprint race* membatasi tim hanya memiliki satu sesi latihan bebas (FP1) sebelum kualifikasi *sprint* dan balapan *sprint* itu sendiri. Meskipun tim-tim sempat menjajal ban medium di FP1 dan balapan *sprint*, data mengenai ban hard sangat minim.

Graining Ban: Momok di Balapan Sprint

Balapan *sprint* yang berlangsung pada hari Sabtu memberikan gambaran awal tentang tantangan yang akan dihadapi tim-tim. Degradasi ban, khususnya *graining*, menjadi masalah utama bagi banyak pembalap.

Apa Itu Graining?

Graining adalah fenomena di mana potongan-potongan kecil karet ban terlepas dan menempel kembali ke permukaan ban, menciptakan permukaan yang tidak rata. Ini mengurangi grip dan menyebabkan pembalap kesulitan mengendalikan mobil, terutama di tikungan.

Max Verstappen, yang awalnya mengejar pimpinan balapan Lewis Hamilton, mengalami *graining* parah dan akhirnya finis ketiga. Nasib lebih buruk dialami pembalap McLaren, yang finis di urutan kedelapan.

Andrea Stella, kepala tim McLaren, mengakui bahwa strategi timnya untuk mengatasi *graining* tidak berhasil. Sementara itu, Ferrari dinilai lebih baik dalam menjaga kondisi ban depan.

Kemenangan Lewis Hamilton di *sprint race* sebagian besar berkat kemampuannya menjaga kondisi ban, meskipun ia juga tidak sepenuhnya kebal terhadap *graining*.

Strategi Ban untuk Balapan Utama: Dua Stop atau Lebih?

Balapan utama hari Minggu diperkirakan akan lebih menantang. Jarak tempuh yang lebih panjang (56 lap) dan potensi *backmarker* akan semakin memperumit strategi ban.

“Besok adalah permainan yang berbeda,” kata George Russell, yang meraih posisi kedua di kualifikasi. “Kami memiliki ban hard yang belum pernah dicoba siapa pun, jadi saya perkirakan akan ada sesuatu yang sedikit berbeda.”

Pirelli memprediksi strategi dua stop akan menjadi pilihan utama, dengan menggunakan ban medium dan hard. Namun, performa ban hard yang belum teruji akan menjadi penentu utama apakah tim akan menggunakannya untuk satu *stint* atau lebih.

Mario Isola, Direktur Motorsport Pirelli, menyatakan, “Tingkat degradasi yang kami lihat menunjukkan bahwa dua stop adalah strategi yang wajib, menggunakan Medium dan Hard.” Ia menambahkan bahwa ban soft, meskipun menawarkan grip lebih baik saat start, bukanlah pilihan yang ideal karena perbedaan performanya tidak terlalu signifikan dibandingkan ban medium.

Tim-tim yang start di belakang mungkin akan memilih ban hard untuk *stint* pertama yang lebih panjang, sebelum beralih ke ban medium di *pit stop* berikutnya.

Kesimpulan: Pertaruhan Strategi di Shanghai

Grand Prix China 2025 menjanjikan balapan yang penuh dengan ketidakpastian. Performa ban hard C2 akan menjadi kunci utama. Tim mana yang mampu mengelola degradasi ban dan mengatasi *graining* dengan baik akan memiliki peluang terbesar untuk meraih podium. Strategi pit stop yang tepat waktu dan kemampuan pembalap untuk menjaga kondisi ban akan menjadi faktor penentu dalam balapan yang menantang ini.

Post Comment

You May Have Missed