McLaren Mengintai Rekor F1 Ferrari dan Mercedes: Akankah Dominasi Berlanjut di Zandvoort?
McLaren Semakin Dekat dengan Rekor 1-2 Beruntun di F1
McLaren terus menunjukkan dominasinya di Formula 1 (F1) dengan meraih kemenangan 1-2 yang keempat berturut-turut pada Grand Prix Hungaria 2025. Kemenangan ini semakin mempertajam ambisi tim asal Inggris untuk mengukir sejarah dan menyamai rekor yang dipegang oleh Ferrari dan Mercedes.
Lando Norris berhasil menerapkan strategi satu kali pit stop dengan sempurna, berhasil mendekati jarak poin dengan rekan setimnya, Oscar Piastri, menjadi hanya sembilan poin. Sementara itu, Piastri menggunakan strategi dua kali pit stop, dan persaingan utama dalam balapan ini berlangsung antara pemuda Australia itu dan Charles Leclerc dari Ferrari.
Tekanan pada Ferrari dan Strategi McLaren
Pilihan strategi Ferrari dipengaruhi oleh tekanan dari McLaren. Jika Leclerc tidak melakukan pit stop kedua, McLaren berpotensi melakukan undercut dengan Piastri, yang akan tetap mengamankan posisi 1-2 bagi tim.
Meskipun fokus pada Leclerc, Piastri menghadapi tantangan karena masalah pada sasis yang dialami Leclerc di lap-lap terakhir. Hal ini secara efektif mengamankan posisi McLaren di puncak klasemen.
Rekor yang Diincar
Empat kemenangan 1-2 berturut-turut ini menempatkan McLaren di ambang rekor. Rekor saat ini masih dipegang oleh Ferrari dan Mercedes dengan lima kemenangan beruntun:
- Mercedes (Belgia 1952 – Belanda 1952) – 5 kali
- Ferrari (Hungaria 2002 – Jepang 2002) – 5 kali
- Mercedes (Malaysia 2014 – Monaco 2014) – 5 kali
- Mercedes (Amerika Serikat 2015 – Australia 2016) – 5 kali
- Mercedes (Australia 2019 – Spanyol 2019) – 5 kali
Mercedes, di tahun 2019, pernah sangat mendekati rekor ini, namun langkah mereka terhenti di Grand Prix Monaco akibat masalah pit stop yang dialami Valtteri Bottas.
Grand Prix Belanda: Peluang Emas Bagi McLaren
McLaren optimis dapat menyamai rekor Ferrari dan Mercedes di Grand Prix Belanda mendatang. Sirkuit Zandvoort yang menuntut downforce tinggi, ditambah potensi cuaca panas, diperkirakan akan menguntungkan performa mobil F1 McLaren. Keandalan tim juga menjadi kunci, dengan Piastri berhasil finis di zona poin di setiap balapan musim ini. Satu-satunya kegagalan McLaren terjadi di Kanada, ketika Norris bertabrakan dengan rekan setimnya.
Apakah McLaren mampu melanjutkan dominasi dan mengukir sejarah baru di F1? Kita tunggu saja aksinya di Zandvoort!
Post Comment