Loading Now

Max Verstappen ‘Berjudi dan Kalah’: Red Bull Salah Membaca Situasi di GP Arab Saudi

Max Verstappen ‘Berjudi dan Kalah’ Akibat Red Bull ‘Salah Membaca’ Keputusan di GP Arab Saudi

Martin Brundle memberikan penilaiannya terhadap penalti yang diterima Max Verstappen pada Grand Prix Arab Saudi. Brundle meyakini bahwa Verstappen “berjudi dan kalah” dalam pertarungan kontroversial di tikungan pertama.

Max Verstappen dijatuhi penalti lima detik karena dianggap meraih keuntungan tidak sah dengan memotong Tikungan 1 saat start untuk mempertahankan posisinya di depan Oscar Piastri, yang melakukan start lebih baik. Hukuman ini menjadi topik utama perbincangan setelah balapan di Jeddah.

Penilaian Martin Brundle

“Tidak ada yang ‘memainkan’ regulasi sebaik Max, tetapi untuk pertama kalinya dia berjudi dan kalah,” tulis Brundle dalam kolomnya. “Mempercepat laju di area *run-off* tanpa banyak belokan jelas memberi Max keuntungan tidak adil dan memimpin jalannya lomba. Steward memberikan penalti lima detik, diringankan dari 10 detik karena terjadi di lap pembuka dan dalam pertarungan ketat.”

Verstappen akhirnya kalah dalam balapan dengan selisih 2,8 detik. Brundle berspekulasi bahwa jika tim Red Bull memerintahkannya untuk segera mengembalikan posisi, ia mungkin bisa memenangkan perlombaan. Akan tetapi, berada di depan juga membantunya menjaga suhu ban, rem, dan mesin, memberinya keuntungan kecepatan di *stint* pertama.

Apakah Red Bull Salah Membaca Insiden?

Penalti ini membuat Verstappen dan tim Red Bull geram. Prinsipal tim, Christian Horner, memperdebatkan apa yang ia rasakan sebagai keputusan keras dari steward.

Brundle memahami keinginan tim untuk mendukung pembalap mereka, tetapi ia merasa bahwa dalam kesempatan ini, Red Bull salah memahami situasi. “Jika ada dinding, penghalang, atau jebakan kerikil di luar tikungan satu, Max akan mengalah dan berada di belakang Piastri,” lanjutnya.

“Max terus marah lama setelah balapan atas apa yang dia anggap sebagai kesalahan steward. Christian Horner juga mendukungnya. Mereka (Red Bull) sangat kompetitif dan yakin bahwa mereka benar dan semua orang salah. Itulah sebabnya mereka mendominasi begitu banyak musim, tetapi kali ini mereka salah membaca situasi dan kalah.”

Post Comment

You May Have Missed