Loading Now

Lewis Hamilton Butuh Lebih Banyak Adaptasi di Ferrari: Saran dari Pakar F1

Lewis Hamilton Belum Maksimal Bersama Ferrari, Adaptasi Membutuhkan Waktu

Lewis Hamilton masih berjuang menemukan performa terbaiknya sejak bergabung dengan Scuderia Ferrari di awal musim 2025. Meskipun sempat meraih kemenangan dalam Sprint Race di GP China, performa Hamilton secara keseluruhan masih belum konsisten, terutama dalam sesi kualifikasi. Para pakar pun memberikan analisis mengenai tantangan adaptasi yang dihadapi sang juara dunia tujuh kali ini.

Kunci Adaptasi: Insting dan Pengaturan Mobil

Bernie Collins, mantan ahli strategi balap F1 dari Sky Sports, menyoroti aspek krusial dalam proses adaptasi Hamilton ke mobil Ferrari. Menurut Collins, Hamilton membutuhkan lebih banyak putaran (laps) untuk merasa nyaman dan menguasai insting dalam mengendalikan mobil barunya.

“Lewis sedang beradaptasi dengan mobil ini, berkomunikasi dengan tim pit, dan memahami bagaimana mobil ini secara instingtif bereaksi di berbagai kondisi. Hal terpenting, menurut saya, adalah banyaknya pengaturan yang tersedia bagi pembalap, seperti keseimbangan rem dan cara pengereman di tikungan. Ada banyak tombol di setir yang harus dioperasikan secara instingtif. Pembalap harus tahu, misalnya, ‘Saya mendapatkan sedikit angin ekor atau angin depan, apa yang perlu diubah? Apa reaksi mobilnya?’,” jelas Collins.

Analogi Ferrari: Belajar Pakai Sepatu Ski Baru

Keraguan atas performa Hamilton ternyata tidak terlalu disikapi serius oleh Ferrari sendiri. Martin Brundle, komentator F1, mengungkapkan bahwa Ferrari menggunakan analogi yang menarik untuk menjelaskan situasi ini.

“Ferrari mengatakan bahwa ini seperti memakai sepatu ski atau sepatu roda baru. Dibutuhkan waktu untuk membiasakan diri. Itulah yang mereka rasakan tentang Hamilton,” ungkap Brundle.

Meskipun kemenangan di GP China memberikan secercah harapan, Brundle menekankan bahwa performa tersebut tidak bisa digeneralisasi. Kemenangan tersebut terjadi dalam format Sprint Race yang lebih pendek dan dengan beban bahan bakar yang lebih ringan. “Itu adalah lintasan yang berbeda, Sprint Race, balapan yang jauh lebih pendek dengan bahan bakar yang lebih sedikit. Dia memimpin dan mempertahankan posisinya. Itu terlihat seperti Lewis Hamilton yang klasik. Namun sayangnya, hal itu belum terwujud dalam format Grand Prix yang lebih panjang,” tambahnya.

Proses adaptasi Lewis Hamilton dengan Ferrari memang membutuhkan waktu. Dengan terus berlatih dan memahami karakteristik mobilnya, diharapkan sang juara dunia dapat segera menunjukkan performa maksimal dan meraih sukses bersama tim Italia tersebut.

Post Comment

You May Have Missed