Loading Now

Lewis Hamilton Bisa Tinggalkan F1 Jika Performa Tidak Membaik Setelah Liburan Musim Panas?

Spekulasi Masa Depan Lewis Hamilton di F1

Lewis Hamilton, sang juara dunia tujuh kali, masa depannya di F1 menjadi sorotan tajam setelah penampilannya yang kurang memuaskan sebelum jeda musim panas. Bahkan, Hamilton sempat mengungkapkan rasa frustrasinya dan menyarankan Ferrari untuk mencari pembalap pengganti.

Guenther Steiner, mantan bos tim F1, memberikan pandangannya terkait situasi ini. Steiner meyakini bahwa jeda musim panas menjadi momen krusial bagi Hamilton untuk merenung dan mencoba reset performanya. Menurutnya, jika performa Hamilton tidak mengalami peningkatan signifikan dalam 10 balapan tersisa, pembalap Inggris itu mungkin saja memutuskan untuk mengakhiri kontraknya dengan Ferrari dan meninggalkan F1.

Kekecewaan Hamilton dengan Performa

“Jeda musim panas akan menjadi waktu refleksi baginya. Mungkin dia akan kembali lebih santai setelah jeda, dan performanya akan membaik,” ujar Steiner dalam sebuah wawancara. “Namun, mungkin juga tidak, dan kemudian saya bisa membayangkan dia mengatakan di akhir tahun: ‘Cukup. Saya tidak mau menjalani ini lagi.’ ”

Steiner menekankan bahwa Hamilton memiliki banyak minat di luar F1 dan sudah menjadi sebuah brand besar. Ia tidak lagi membutuhkan F1 sebagai platform untuk meningkatkan popularitasnya.

Harapan pada Regulasi Baru 2026

Harapan Hamilton mungkin terletak pada perubahan regulasi besar yang akan diterapkan pada tahun 2026. Regulasi baru ini akan mengubah desain mobil secara signifikan, baik pada sasis maupun mesin, dan mengurangi ketergantungan pada efek lantai (ground-effects). Mobil-mobil baru diharapkan akan lebih ringan dan lincah.

Hamilton dikabarkan terikat kontrak dua tahun dengan Ferrari, dengan opsi perpanjangan satu musim pada 2027. Steiner percaya bahwa jika Hamilton tidak memutuskan untuk pensiun pada akhir musim ini, perubahan regulasi 2026 akan menjadi penentu seberapa lama ia akan terus berkompetisi.

“Lewis mengalami kesulitan dengan mobil ground-effect sejak awal,” jelas Steiner. “Dan pada tahun 2026, akan ada mobil dan mesin baru, dan tidak ada yang tahu siapa yang akan menjadi yang terkuat. Mungkin dia akan mengatakan: ‘Saya akan mencoba itu’. Tapi jika itu tidak berhasil, maka selesai. Bahkan jika tidak segera. Jika dia ingin berhenti, dia akan mengkomunikasikan itu tepat waktu agar tim memiliki waktu untuk mencari pengganti.”

Saat ini, Hamilton berada di posisi keenam klasemen sementara pembalap, tertinggal 42 poin dari rekan satu timnya.

Post Comment

You May Have Missed