Lewis Hamilton Akui Kesulitan Adaptasi dengan Ferrari, Unggulnya Leclerc Dibongkar Pakar F1
Lewis Hamilton Akui Kesulitan Adaptasi dengan Ferrari, Unggulnya Leclerc Dibongkar Pakar F1
Lewis Hamilton mengalami kesulitan untuk menyaingi performa Charles Leclerc di awal musim 2025 Formula 1 (F1). Bergabung dengan Ferrari yang merupakan tim ikonik, Lewis Hamilton justru belum mampu menampilkan dominasinya seperti saat masih membela Mercedes. Para ahli teknis F1 kini membongkar penyebab perbedaan performa tersebut.
Kepindahan Hamilton ke Ferrari menjadi sorotan utama di dunia F1 sepanjang musim dingin. Namun, selain meraih pole position dan kemenangan dalam sprint di China, performa Hamilton justru jauh dari harapan, bahkan belum pernah finis di posisi kelima dalam balapan utama. Ia secara konsisten kalah dari rekan setimnya, Charles Leclerc.
Perbedaan Gaya Mengemudi Hamilton dan Leclerc
Analisis terbaru dari ahli teknis F1, Mark Hughes dan Giorgio Piola, mengungkap perbedaan kunci dalam cara Hamilton dan Leclerc mengendarai Ferrari SF-25. Leclerc, melalui adaptasi gaya mengemudinya, berhasil memaksimalkan potensi mobil, terutama dalam pemanfaatan unit daya unik Ferrari.
Leclerc mengungkapkan bahwa perubahan pada mobil membuatnya sedikit lebih sulit dikendalikan, namun justru memberikan sensasi yang ia sukai. “Mobil ini menjadi sedikit lebih sulit, sangat, sangat responsif. Dan itu cukup sulit dikendarai, terutama ketika Anda berada di batas kualifikasi. Tapi itu adalah sesuatu yang saya sukai, yang selalu saya sukai dalam karier saya,” ujarnya usai podium perdananya musim ini di Arab Saudi.
Hughes dan Piola menjelaskan bahwa Leclerc mampu memaksimalkan engine braking untuk memberikan efek pengereman tambahan pada roda belakang melalui poros. “Ini membantunya memutar mobil saat memasuki tikungan dengan menggabungkan pengereman dan fase menikung. Engine braking hanya bekerja pada poros belakang, memberikan efek ‘rem tangan’ ringan yang dimanfaatkan Leclerc. Namun, Hamilton, yang terbiasa dengan Mercedes yang tidak menggunakan engine braking sebanyak itu, merasa kesulitan mengantisipasi perilaku ini dan memengaruhi kepercayaan dirinya dalam mengambil kecepatan di tikungan,” jelas laporan dari F1.com.
Analisis di Tikungan Jeddah
Sebagai contoh, analisis perbandingan putaran kualifikasi Hamilton dan Leclerc di Tikungan 13 Jeddah menunjukkan perbedaan signifikan. Hamilton mengerem sedikit lebih lambat, tetapi membutuhkan jarak pengereman 12 meter lebih panjang (selisih 0,016 detik). Leclerc juga melakukan pergantian gigi lebih awal saat memulai pengereman (turun ke gigi kelima 8 meter lebih cepat dari Hamilton).
Kecepatan minimum di tengah tikungan juga menunjukkan betapa besar kecepatan yang hilang oleh Hamilton. Kecepatan Leclerc mencapai 168 km/jam, sedangkan Hamilton hanya 155 km/jam. Leclerc mampu memutar mobil lebih awal, memungkinkan dia mempertahankan kecepatan lebih tinggi. Hamilton bahkan melakukan pergantian gigi tambahan (ke gigi keempat) saat kesulitan mengarahkan mobil ke titik apex.
Leclerc kemudian mampu berakselerasi 20 meter lebih awal (selisih 0,053 detik). Secara keseluruhan, Hamilton kehilangan 0,168 detik dari Leclerc hanya di bagian tikungan tersebut. Familiaritas dan kepercayaan diri menjadi kunci utama dalam performa di lintasan.
Ferrari dilaporkan sedang bekerja keras untuk mengembangkan suspensi belakang SF-25, namun peningkatan ini diperkirakan baru akan diperkenalkan pada pertengahan musim.
Post Comment