Lando Norris Akui Strategi Baru untuk Minimalkan Kesalahan di F1 2025
Lando Norris Kurangi Agresivitas untuk Raih Konsistensi di F1
Lando Norris, pembalap McLaren, mengakui bahwa ia telah mengubah strateginya di musim F1 2025 setelah mengalami beberapa kesalahan yang merugikan di awal musim. Norris, yang sempat digadang-gadang sebagai penantang gelar juara setelah finis runner-up pada tahun 2024, kini harus berjuang mengejar ketertinggalan dari rekan setimnya, Oscar Piastri.
Mengakui Kesalahan dan Menyesali Sikap Berlebihan
Sebelumnya, Norris memulai tahun sebagai favorit juara. Namun, sejumlah kesalahan, termasuk kecelakaan di kualifikasi Jeddah dan insiden dengan Piastri di Montreal, telah memengaruhi performanya. Saat ini, ia tertinggal 16 poin dari Piastri di klasemen sementara, meskipun telah meraih empat kemenangan grand prix dibandingkan dengan enam kemenangan milik pembalap Australia tersebut.
Berbicara di Grand Prix Hungaria, Norris secara terbuka mengakui bahwa ia terlalu memaksakan diri di awal musim. Ia menjelaskan bahwa ia kini berupaya untuk menemukan keseimbangan dengan membatasi diri hingga 95% dari potensi maksimalnya saat diperlukan. “Terkadang tahun ini, bahkan 95% sudah cukup,” ujar Norris seperti dikutip oleh BBC. “Ini adalah beberapa kesalahan saya di awal musim. Saya mencoba mencapai 101%, terkadang itu luar biasa, terkadang itu adalah yang terbaik yang bisa Anda dapatkan. Tapi terkadang, saya seharusnya berkendara di 95% atau bahkan 90%, dan itu tidak cukup untuk meraih posisi pole atau P2.”
Norris bahkan menyatakan penyesalannya atas sikapnya di awal musim. “Saya menyesal mencoba tampil sebaik mungkin di awal musim. Sekarang, saya sudah mulai menerima lap dengan 95% dan itu masih cukup baik.”
Perebutan Gelar Juara yang Semakin Ketat
Dengan performa Max Verstappen yang menurun, persaingan gelar juara kini tampak menjadi pertarungan langsung antara Norris dan Piastri. Norris meyakini bahwa pemenang kejuaraan akan ditentukan oleh pembalap yang mampu meminimalkan kesalahan, terutama dalam sesi kualifikasi.
“Ini hanyalah tentang siapa yang lolos di posisi pertama dan kedua lebih sering. Dan Anda hanya perlu bertahan di Tikungan 1 lalu melanjutkan dari sana,” kata Norris. “Tidak banyak balapan di mana posisi bertukar sepanjang balapan. Jadi, ini lebih tentang siapa yang bisa membuat kesalahan paling sedikit saat mereka lolos di posisi pertama.”
Post Comment