Kontroversi Team Order McLaren di GP Jepang: Benarkah Ada ‘Politik’ di Balik Keputusan?
Kontroversi Team Order McLaren di GP Jepang: Benarkah Ada ‘Politik’ di Balik Keputusan?
Keputusan tim McLaren untuk mempertahankan Lando Norris di depan Oscar Piastri pada Grand Prix Jepang telah memicu perdebatan sengit. Pengamat F1, James Hinchcliffe, menduga bahwa McLaren lebih mementingkan harmoni tim daripada potensi kemenangan, menghindari ‘politik’ yang mungkin timbul di kemudian hari.
Momen Krusial di Suzuka
McLaren meraih hasil yang solid di Suzuka dengan Norris finis kedua dan Piastri ketiga, di belakang sang pemenang, Max Verstappen. Namun, banyak yang merasa bahwa McLaren menyia-nyiakan peluang emas untuk meraih kemenangan, mengingat mereka memiliki mobil tercepat di sirkuit tersebut.
Start yang kurang optimal dari kedua pembalap McLaren memungkinkan Verstappen merebut pole position. Dengan kesulitan menyalip di Suzuka, Norris dan Piastri kesulitan untuk memperbaiki posisi mereka.
Permintaan Team Order Piastri
Menjelang akhir balapan, terlihat bahwa Piastri memiliki kecepatan untuk menantang Verstappen jika Norris tidak menghalangi jalannya. Pembalap Australia itu bahkan mengisyaratkan melalui radio tim bahwa ia menginginkan McLaren memerintahkan Norris untuk minggir dan memberinya kesempatan untuk mengejar Verstappen.
Analisis Hinchcliffe: Prioritaskan Harmoni Tim
Hinchcliffe berpendapat bahwa McLaren sengaja mengabaikan permintaan Piastri demi menjaga harmoni tim. “Dengan tidak mencoba melakukan pertukaran posisi, bagi saya, itu menunjukkan bahwa mereka memprioritaskan kejuaraan pembalap daripada konstruktor,” ujarnya.
“Jika tim terlibat, itu akan menjadi perubahan 10 poin dalam kejuaraan pembalap. Alasan mereka tidak ingin melakukan itu adalah untuk menghindari ‘politik’ di kemudian hari dalam perebutan poin. Seolah-olah mereka memprioritaskan Oscar di awal musim daripada Lando.”
Implikasi Terhadap Persaingan Kejuaraan
Dengan para pembalap McLaren terus saling mengambil poin, hal ini dapat membuka pintu bagi Max Verstappen dalam perburuan gelar F1 2025. Verstappen, meskipun menghadapi kendala dengan RB21 yang tidak konsisten, terus memaksimalkan potensi mobilnya.
Norris memenangkan Grand Prix Australia dari pole position, menahan tekanan Verstappen di akhir balapan. Sementara Piastri berjaya di China, memimpin balapan dari awal hingga akhir untuk mengalahkan rekan setimnya. Verstappen sekarang telah mengamankan kemenangan di GP Jepang.
Apakah keputusan McLaren di GP Jepang akan berdampak signifikan pada hasil akhir kejuaraan? Kita hanya bisa menunggu dan melihat.
Post Comment