Loading Now

Kontroversi Jeddah: Mantan Bos Red Bull Kritik Penalti Max Verstappen

Mantan Bos Red Bull Kritik Penalti Verstappen di Jeddah

Mantan direktur olahraga Red Bull, Jonathan Wheatley, mengungkapkan bahwa dirinya akan menangani insiden Max Verstappen di Tikungan 1 pada Grand Prix Arab Saudi dengan cara yang berbeda. Pendapat ini muncul setelah Verstappen menerima penalti 5 detik karena meninggalkan trek dan mendapatkan keuntungan saat mempertahankan posisinya dari Oscar Piastri.

Insiden Tikungan 1 yang Kontroversial

Verstappen, yang memulai balapan dari pole position, terpaksa memotong tikungan pertama untuk menghindari Piastri yang melakukan start lebih baik. Penalti tersebut membuat Verstappen kehilangan posisinya dan finis di urutan kedua, terpaut 2,8 detik dari Piastri.

Wheatley Ungkap Perbedaan Pendapat

Wheatley, yang kini menjabat sebagai kepala tim Sauber, menyatakan bahwa ia memiliki pendekatan yang berbeda dalam menangani situasi tersebut. “Oh, saya tahu apa yang saya pikirkan,” kata Wheatley. “Saya akan melakukan sesuatu yang berbeda, saya akan menyarankan untuk melakukan sesuatu yang berbeda, saya pikir itu mungkin hal terbaik.”

Wheatley enggan mengomentari tindakan tim lain, namun ia menegaskan bahwa timnya akan menangani situasi tersebut secara berbeda dan melakukan diskusi internal yang mendalam.

Reaksi Red Bull dan Penjelasan Steward

Penalti tersebut memicu kekecewaan di kubu Red Bull. Prinsipal tim, Christian Horner, bahkan menyampaikan bukti untuk membantah keputusan steward. Horner berpendapat bahwa tidak ada ruang bagi Verstappen untuk bermanuver di tikungan pertama dan mempertanyakan filosofi ‘biarkan mereka balapan’.

Steward menjelaskan bahwa Piastri berada sejajar dengan Verstappen saat memasuki tikungan 1, sehingga Piastri berhak mendapatkan ruang. Verstappen dinilai meninggalkan trek dan mendapatkan keuntungan yang tidak dikembalikan.

Perbandingan dengan Insiden Sebelumnya

Wheatley membandingkan insiden ini dengan manuver Verstappen terhadap Lando Norris di Tikungan 12 di Texas tahun lalu. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat preseden serupa yang mungkin menjadi pertimbangan dalam pengambilan keputusan.

Keputusan penalti untuk Max Verstappen di Jeddah terus menjadi topik perdebatan di kalangan penggemar dan analis F1. Pandangan dari mantan tokoh penting di Red Bull, Jonathan Wheatley, menambah dimensi baru pada diskusi ini.

Post Comment

You May Have Missed