Kimi Antonelli: 12 Bulan Setelah Impian Bergabung dengan Mercedes F1 Terwujud
Kimi Antonelli: 12 Bulan Setelah Impian Bergabung dengan Mercedes F1 Terwujud
Kimi Antonelli mengalami 12 bulan yang sangat sibuk sejak mendapatkan kesempatan emas untuk bergabung dengan tim Mercedes Formula 1. Dari pengumuman yang mengejutkan hingga adaptasi cepat di dunia balap jet darat, perjalanan Antonelli penuh tantangan dan pembelajaran.
Setahun lalu, Antonelli sudah mengetahui bahwa dirinya akan menjalani debut F1 bersama Mercedes. Keputusan ini diumumkan setelah sesi Testing of Previous Cars (TPC) pasca-Grand Prix Belgia, di mana ia mendapat kabar dari Mercedes bahwa ia akan menggantikan posisi seorang juara dunia tujuh kali dan mengisi hot seat tim Silver Arrows.
Pengumuman resmi baru dirilis hampir sebulan kemudian, saat Grand Prix Italia. Sayangnya, debutnya dalam sesi latihan bebas di Monza diwarnai dengan kecelakaan. Namun, persiapan untuk menjadi pembalap F1 penuh waktu sudah berjalan dengan intensif. Antonelli menjalani serangkaian tes menggunakan mobil Mercedes 2021 dan 2022 di Red Bull Ring, Austria, dan Imola.
Pada saat itu, Antonelli yang baru berusia 17 tahun bahkan belum memiliki SIM mengemudi dan baru setengah jalan menjalani musim pertamanya di Formula 2. Kenaikan pesatnya ke dunia motorsport, melewati Formula 3 setelah memenangkan kejuaraan Italian F4 dan ADAC F4, sangatlah mengesankan.
Adaptasi Cepat Melalui Program TPC dan Sesi Latihan
Melalui program TPC Mercedes, sesi FP1, dan tes pasca-musim, Antonelli berhasil mengumpulkan sekitar 9.000 kilometer pengalaman berkendara mobil F1 sebelum debutnya di Grand Prix Australia. Pengalaman ini terbukti krusial dalam mempersiapkannya.
“Saya rasa, dalam hal kecepatan murni, tidak akan banyak perubahan,” ungkap Antonelli kepada Crash.net. “Yang sangat membantu adalah beradaptasi dengan prosedur, memahami lebih dalam mobil F1, dan memahami cara kerja tim. Memahami bagaimana perubahan pada mobil memengaruhi keseimbangan juga penting.”
“Sesi TPC sangat penting, terutama dalam hal prosedur. Start, pengaturan pada setir – ada begitu banyak prosedur di setir. Semua mode mesin, keseimbangan rem, dan sebagainya. Semua itu sangat membantu saya mengembangkan pemahaman dan melakukannya sambil mengemudi. Anda bisa mempelajari teori di rumah, tetapi melakukannya sambil mengemudi adalah hal yang berbeda.
“Kecepatan F1 sangat tinggi, jadi dalam sepersekian detik, Anda sudah menempuh jarak yang sangat jauh. Anda harus sangat cepat dan berkoordinasi saat mengganti pengaturan, karena tantangannya bukan hanya melakukannya, tetapi melakukannya tanpa kehilangan waktu dan konsentrasi. Sekarang, saya bahkan tidak perlu melihat ke mana jari-jari saya bergerak, karena saya tahu posisi semua tombol dengan insting.”
Pelajaran Berharga di Musim Debut yang Menantang
Antonelli mengakui bahwa dirinya telah jauh berkembang dibandingkan saat pertama kali menerima kabar baik dari Mercedes. “Kurva pembelajaran yang sangat curam, bahkan sejak tahun lalu saat saya datang ke balapan bersama tim, meskipun saya belum mengemudi, tetap menjadi pembelajaran yang berharga. Saya berusaha memahami betapa banyak kerja keras yang dilakukan, tidak hanya di lintasan, tetapi juga di luar lintasan,” tuturnya.
Meskipun sudah banyak jam terbang, Antonelli merasa “terbuka” saat memasuki balapan pertamanya di Melbourne. “Pada akhirnya, ada skenario yang hanya bisa Anda alami selama akhir pekan balapan. Dalam pengujian, saya selalu mengemudi sendiri, tidak ada yang lain di lintasan, jadi saya tidak perlu khawatir tentang lalu lintas atau bendera kuning. Saya merasa cukup siap, tetapi juga sedikit telanjang karena ini pengalaman pertama saya dan ada begitu banyak skenario yang harus saya hadapi. Sampai sekarang, saya masih menghadapi skenario baru, tetapi saya merasa lebih memegang kendali.”
Persiapan Antonelli tidak hanya terbatas pada kegiatan di lintasan. Mercedes juga membantunya mempersiapkan diri menghadapi kegiatan di luar lintasan, seperti kewajiban sponsor dan berurusan dengan media. Ia bahkan mengikuti simulasi konferensi pers dengan press officer-nya, Rosa Herrero Venegas.
“Saya telah melakukan banyak pelatihan media dengan Rosa. Di awal tahun, ia membawa saya ke sebuah studio di London dan kami melakukan simulasi konferensi pers dan wawancara TV. Ada orang asing yang mewawancarai saya, dan ada kamera yang menyorot. Setelah setiap wawancara, saya akan menonton ulang, yang sangat saya benci. Tetapi pada saat yang sama, itu juga membantu saya memahami bahasa tubuh dan cara berinteraksi saya. Di tepi lintasan, mereka meminta saya melakukan wawancara, kegiatan, dan penampilan, hanya untuk memahami apa yang harus saya lakukan selain mengemudi selama akhir pekan balapan.”
Kunci Sukses: Keseimbangan dan Manajemen Waktu
Setelah 12 balapan dalam 17 minggu, setara dengan satu musim penuh Formula 2, Antonelli akhirnya mendapatkan jeda singkat sebelum Grand Prix Belgia. Jeda ini sangat berharga baginya untuk memulihkan diri dan merenungkan pengalaman yang telah dilaluinya.
“Bagi saya, setiap akhir pekan adalah proses pembelajaran yang besar. Terkadang sulit untuk mengumpulkan semua informasi dan menerapkannya di balapan berikutnya. Memiliki waktu istirahat ini sangat membantu, terutama untuk mereset mental, menganalisis performa dari paruh pertama musim, dan mencari cara untuk meningkatkan diri,” jelas Antonelli.
“Menghabiskan waktu bersama keluarga dan teman-teman juga membantu melepaskan beban pikiran dan kembali ke lintasan dengan motivasi yang lebih kuat. Pelajaran terpenting yang saya dapatkan adalah pentingnya meluangkan waktu untuk diri sendiri. Saya menyadarinya sedikit terlambat, tetapi itu sangat penting. Saya harus meluangkan waktu untuk mempersiapkan diri secara mental agar tetap segar saat kembali ke mobil.”
Post Comment