Loading Now

Kemana Christian Horner Akan Berlabuh Setelah Meninggalkan Red Bull di F1?

Spekulasi Masa Depan Christian Horner di F1 Memanas

Christian Horner, mantan Team Principal Red Bull Racing, kini mencari pelabuhan baru setelah secara mengejutkan dipecat dari tim yang telah dibelanya selama 20 tahun. Kepergiannya memicu spekulasi sengit mengenai di mana tokoh kunci di balik kesuksesan Red Bull ini akan melanjutkan karirnya di ajang Formula 1 (F1).

Alpine Muncul Sebagai Kandidat Unggulan

Menurut laporan dari Sky Sports, Alpine menjadi tim yang paling mungkin menjadi destinasi berikutnya bagi Horner. Hal ini didukung oleh beberapa faktor. Pertama, Horner harus menjalani masa gardening leave hingga akhir tahun 2025, yang berarti ia tidak bisa bergabung dengan tim lain hingga Januari 2026. Kedua, Alpine menawarkan lingkungan yang lebih kondusif bagi Horner untuk memiliki peran yang lebih signifikan, termasuk kemungkinan memiliki saham dalam tim.

Mengapa Ferrari Mungkin Bukan Pilihan Terbaik?

Awalnya, nama Ferrari juga disebut-sebut sebagai salah satu tujuan potensial Horner, terutama dengan ketidakpastian masa depan Fred Vasseur. Namun, pakar F1 Martin Brundle berpendapat bahwa Horner akan lebih memilih tim di mana ia memiliki kepemilikan. “Saya pikir Christian akan sangat ingin memiliki saham di tim ke depannya, daripada menjadi orang yang disewa,” ujarnya dalam podcast Sky Sports F1.

Selain itu, Karun Chandhok menambahkan bahwa kombinasi Horner dan Adrian Newey di Ferrari akan menjadi paket yang lebih menarik. Namun, saat ini, ia lebih melihat Horner berlabuh ke Alpine. Chandhok juga menyoroti kemudahan logistik, karena jarak antara Enstone (markas Alpine) dan Milton Keynes (markas Red Bull sebelumnya) relatif sama.

Koneksi Kuat dengan Flavio Briatore dan Alpine

Hubungan erat antara Horner dan Flavio Briatore, pemilik tim Alpine, juga menjadi faktor penting. Keduanya merupakan teman dekat Bernie Ecclestone, sosok yang memberikan kesempatan bagi Horner untuk berkecimpung di dunia F1. Briatore sendiri tidak tertarik menjadi Team Principal, namun ia bisa memberikan peran strategis bagi Horner di Alpine.

Kesamaan Budaya Tim

Ted Kravitz dari Sky Sports F1 juga menyoroti kesamaan budaya antara Alpine dan Red Bull. “Sebenarnya, sebagian besar orang di Enstone dan Milton Keynes saling mengenal. Banyak orang di Enstone adalah mantan karyawan Red Bull, dan sebaliknya.”

Potensi Hambatan di Ferrari: Lewis Hamilton dan Sejarah Rivalitas

Meskipun opsi Ferrari tidak sepenuhnya tertutup, Kravitz mengindikasikan adanya potensi hambatan, terutama terkait hubungan Horner dengan Lewis Hamilton. Hamilton diketahui sangat mendukung Fred Vasseur, dan keberadaan Horner di Ferrari mungkin tidak disukai olehnya. John Elkann, ketua Ferrari, juga perlu mempertimbangkan dinamika ini sebelum mengambil keputusan.

Post Comment

You May Have Missed