Jacques Villeneuve Kritik Pedas Kimi Antonelli: “Gerakan Sangat Amatir” di F1
Jacques Villeneuve Kritik Keras Kimi Antonelli Usai Insiden di F1 Belanda
Jacques Villeneuve, juara dunia F1 1997, kembali melancarkan kritik pedas terhadap Kimi Antonelli setelah balapan yang penuh gejolak di Grand Prix Belanda, Zandvoort. Insiden kontak dengan rekan setimnya, Charles Leclerc, menjadi sorotan utama yang memicu komentar tajam dari legenda Formula 1 ini.
Antonelli, yang mengalami kesulitan di kualifikasi dan gagal mencapai Q3, sempat menunjukkan performa yang menjanjikan dengan naik ke posisi keenam. Namun, strategi pit stop kedua ke ban soft memicu respons dari Ferrari dan berujung pada insiden dengan Leclerc. Antonelli mencoba menyalip Leclerc, namun gagal memperkirakan ruang dan justru menabrak, memaksa Leclerc untuk retire dari balapan.
Akibat insiden tersebut, Antonelli dijatuhi penalti 10 detik, dan kemudian ditambah 5 detik karena melebihi batas kecepatan di pit lane. Hukuman ini membuatnya terlempar keluar dari zona poin.
Villeneuve Tegaskan Kritisnya: “Bukan Gerakan Pembalap Formula 1”
Setelah balapan, Villeneuve, yang bertugas sebagai komentator untuk Sky Sports, melontarkan kritikan keras terhadap Antonelli. Ia menilai manuver tersebut “terlalu berat” bagi pembalap muda tersebut. Dalam wawancara terpisah, Villeneuve menegaskan kembali pendapatnya.
“Apakah saya tetap pada apa yang saya katakan tentang Antonelli? Tentu saja. Di planet mana dia berpikir bisa melewati tikungan itu tanpa menabrak Leclerc? Ini mengingatkan pada Austria,” ujar Villeneuve.
“Sepertinya dia tidak memahami atau menghitung apa yang terjadi di depannya. Ini sangat aneh. Ada manuver seperti Leclerc terhadap Russell, yang agresif tetapi masih memiliki potensi untuk berhasil. Namun, bagi Antonelli, bahkan dari memasuki tikungan sebelumnya, sudah jelas bahwa manuver itu tidak akan berhasil. Ketika saya melihatnya menyelam ke dalam, saya bertanya-tanya, dia pikir dia akan berakhir di mana?
Bahkan dalam komentarnya, dia terkejut bahwa Leclerc berbelok ke arahnya. Padahal tidak. Dia sudah berada di sana, di jalurnya. Apa yang dia pikirkan? Itulah sebabnya saya mengatakan itu bukan gerakan Formula 1. Itu bukan gerakan pembalap. Itu gerakan amatir, dan Anda berada di Formula 1.”
Usia Bukan Alasan
Villeneuve menegaskan bahwa usia Antonelli seharusnya tidak menjadi pembenaran. Ia mencontohkan kesuksesan Ollie Bearman dan Gabriel Bortoleto dalam performa mereka bersama tim masing-masing. Meskipun tekanan di tim papan tengah berbeda dengan tim sekuat Mercedes, Villeneuve berpendapat ini bukan alasan.
“Mungkin jika ini adalah balapan pertama musim ini, kita bisa mengabaikannya. Tapi ini sudah pertengahan musim,” tambahnya. “Ini berlaku di setiap cabang olahraga. Dia sudah menjalani banyak balapan, dan berlatih dengan mobil yang lebih tua. Dia seharusnya sudah siap. Lihat Bortoleto, dia terus berkembang. Bearman juga selalu menunjukkan potensinya. Tidak ada alasan untuk Antonelli. Dia berada di Mercedes, dengan tim besar yang mendukungnya.”
Villeneuve kemudian membandingkan Antonelli dengan Max Verstappen dan Lewis Hamilton, yang juga memulai karir F1 di usia muda. “Verstappen tiba di F1 pada usia yang sama. Lewis juga tidak jauh lebih tua, dan dia langsung bertarung dengan Alonso. Itulah yang harus menjadi tolok ukur. Ini Formula 1, jika Anda masih terlalu muda, jangan berada di sini. Jika Anda bersedia mengambil tantangan dan tim menempatkan Anda di sana, Anda tidak bisa diperlakukan berbeda hanya karena usia.”
Post Comment