Isack Hadjar Bidik Poin Perdana F1 di GP China, Siap Lupakan Insiden Melbourne
Isack Hadjar, pembalap muda berbakat dari tim Racing Bulls, menargetkan untuk meraih poin perdananya di ajang Formula 1 pada Grand Prix China mendatang. Setelah mengalami insiden yang mengecewakan di Melbourne, Hadjar bangkit dan menunjukkan performa impresif di sesi kualifikasi Shanghai.
Kebangkitan Hadjar Setelah Insiden di Melbourne
Pembalap berusia 20 tahun ini gagal memulai balapan (DNS) di Grand Prix Australia pekan lalu setelah menabrak dinding pembatas saat melakukan putaran formasi dalam kondisi lintasan basah. Insiden tersebut membuatnya sangat terpukul, namun ia tak menyerah dan berhasil membalasnya dengan penampilan gemilang di Shanghai.
Pada sesi kualifikasi, Sabtu (22/03/2025), Hadjar berhasil menempati posisi ketujuh dengan catatan waktu 1 menit 31,079 detik. Ia berada tepat di belakang dua pembalap Ferrari, dan , namun berhasil mengungguli pembalap Mercedes, Andrea Kimi Antonelli, dan rekan setimnya yang lebih berpengalaman.
Optimisme Hadjar dan Strategi Balapan
Meskipun masih khawatir dengan performa jangka panjang mobilnya, Hadjar tetap optimis bisa finis di posisi 10 besar dan meraih poin pertamanya. “Saya sangat bangga dengan tim,” ujar Hadjar kepada *Sky TV*. “Saya tidak menyangka mobilnya tampil begitu baik. Saya langsung tampil cepat sejak Q1, dan saya sangat senang dengan apa yang saya miliki.”
Hadjar mengakui bahwa kecepatan dua pembalap Ferrari sulit dikejar dalam balapan panjang. Namun, ia menekankan pentingnya start yang bagus untuk memposisikannya dalam perebutan poin. “Jika saya berhasil melakukan start yang baik, saya pikir saya berada di posisi yang bagus untuk mencetak poin pertama saya. Itu targetnya,” tambahnya.
Pengalaman Hadjar di Formula 2 juga membantunya dalam pengelolaan ban, yang menjadi kunci penting dalam balapan F1. “Sejujurnya, datang dari F2 adalah latihan yang sangat bagus [untuk manajemen ban]. Ini adalah balapan pertama saya pagi ini [dalam sprint] dan saya merasa, di luar dari pembalap papan tengah, saya cukup baik dalam manajemen ban,” jelasnya.
Hadjar merasa bahwa finis P8 adalah target yang realistis.
Belajar dari Kesalahan dan Dukungan Tim
Insiden di Melbourne menjadi pukulan berat bagi Hadjar, yang terlihat sangat terpukul setelah gagal start. Ia bahkan mendapat pelukan dari Anthony Hamilton, ayah dari Lewis Hamilton, sebagai bentuk dukungan. Hadjar mengungkapkan bahwa ia tidak mengubah apa pun dalam persiapannya setelah insiden tersebut. “Saya tahu ini bisa terjadi, pernah terjadi pada saya sebelumnya, momen yang buruk, tetapi saya sangat bersemangat untuk pergi ke Shanghai dan membalap lagi.”
Dengan performa yang menjanjikan di Shanghai, Isack Hadjar membuktikan bahwa ia mampu bangkit dari keterpurukan dan siap bersaing di level tertinggi balap mobil dunia. Apakah Hadjar akan berhasil meraih poin perdananya di GP China? Kita nantikan aksinya di lintasan!
Post Comment