Horner Blak-blakan Soal Peluang Red Bull di F1 2025: ‘Jangan Bilang Tidak Mungkin!’
Red Bull Racing masih menyimpan asa untuk perebutan gelar juara dunia Formula 1 2025, meski mengawali musim dengan kurang meyakinkan. Hal ini ditegaskan oleh sang Team Principal, Christian Horner, setelah dua seri balapan pembuka di Australia dan China.
Awal Musim yang Sulit bagi Red Bull
Meski telah mencurahkan sumber daya signifikan untuk mengatasi masalah keseimbangan yang menghantui mobil RB21 (penerus RB20 di 2024), Red Bull masih kesulitan menandingi kecepatan McLaren MCL39. Sang juara bertahan, Max Verstappen, hanya mampu finis di posisi kedua dan keempat dalam dua balapan pertama.
Sementara itu, rekan setim barunya (pengganti Sergio Perez) belum berhasil menyumbangkan poin. Akibatnya, Red Bull tertinggal jauh dari pemimpin klasemen sementara dalam perebutan gelar konstruktor.
Horner: ‘McLaren Buktikan Segalanya Mungkin’
Namun, Horner menolak untuk menyerah begitu saja. Ia mengambil inspirasi dari kebangkitan McLaren di musim 2024, yang membuktikan bahwa perubahan cepat dalam performa sangat mungkin terjadi di F1.
“Jangan pernah bilang tidak mungkin,” kata Horner kepada situs resmi F1. “McLaren telah membuktikan kepada semua orang tahun lalu bahwa Anda bisa mengalami awal tahun yang sulit tetapi masih bisa sangat kompetitif. Kami hanya tertinggal delapan poin di klasemen pembalap.”
Tantangan Ganda Red Bull: Performa Mobil dan Kontribusi Kedua Pembalap
Horner menekankan bahwa Red Bull perlu meningkatkan performa mobil secara signifikan untuk bisa bersaing memperebutkan gelar juara dunia. Lebih lanjut, ia juga menyoroti pentingnya kontribusi dari kedua pembalap.
Pentingya Dua Pembalap Kompetitif
“Gelar juara (Tim) adalah target yang sangat sulit, dan kami perlu membuat kemajuan signifikan dengan mobil untuk bisa bersaing. Anda harus memiliki dua mobil yang mencetak poin, itu jelas sangat merugikan kami tahun lalu (ketika Sergio Perez berada di kursi kedua),” jelas Horner.
“Kami harus memiliki dua mobil di sana, dan bahkan untuk bersaing memperebutkan gelar pembalap, Anda harus memiliki mobil lain yang berperan. Sangat penting bagi tim untuk memastikan bahwa kami memiliki kedua pembalap yang berlari sedekat mungkin dengan posisi depan.”
Analisis Mendalam untuk Perbaikan Performa
Verstappen sendiri mengakui bahwa mobil Racing Bulls VCARB 02 terasa lebih mudah dikendarai daripada RB21. Untuk mengatasi masalah ini, Horner mengatakan timnya sedang menganalisis data dari 600 sensor yang terpasang di mobil.
“Pada akhirnya ada 400 insinyur di tim kami yang semuanya meneliti 600 sensor yang ada di mobil, jadi ada banyak sekali informasi yang kami miliki,” ujar Horner.
Masa Depan Pembalap Kedua Red Bull
Situasi Red Bull semakin pelik dengan performa buruk pembalap kedua mereka (pengganti Sergio Perez). Bahkan, muncul laporan bahwa tim sedang mempertimbangkan untuk menggantinya, bahkan sebelum seri balapan berikutnya di Jepang.
Red Bull menghadapi tantangan besar untuk bangkit di musim F1 2025. Mereka perlu segera menemukan solusi untuk masalah mobil dan memastikan kedua pembalapnya mampu tampil kompetitif. Akankah mereka mampu melakukannya? Kita nantikan saja kelanjutan musim ini.
Post Comment