Loading Now

Helmut Marko Dipertanyakan Masa Depannya di Red Bull: ‘Sudah Ketinggalan Zaman’?

Masa Depan Helmut Marko di Red Bull Disorot

Helmut Marko, penasihat senior Red Bull Racing, kini menghadapi pertanyaan serius mengenai masa depannya di tim Formula 1 tersebut. Kritik pedas datang dari mantan pembalap F1, Christijan Albers, yang menilai bahwa Marko “sudah ketinggalan zaman” dan perlu digantikan.

Pernyataan ini muncul setelah perombakan besar-besaran di Red Bull, termasuk pemecatan Christian Horner dari posisinya sebagai Team Principal dan CEO akibat skandal yang melibatkan dirinya. Di tengah kinerja tim yang menurun, Albers menyerukan perubahan radikal dalam struktur manajemen Red Bull.

Kritik Terhadap Gaya Kepemimpinan Marko

Albers berpendapat bahwa Marko, yang telah lama menjadi tokoh kunci dalam kesuksesan Red Bull, sudah seharusnya membuka jalan bagi generasi penerus. “Menurut saya, sudah waktunya Marko mencapai batas waktunya,” ujar Albers kepada De Telegraaf.

Lebih lanjut, Albers mengkritik gaya komunikasi Marko, yang dianggap tidak lagi relevan dengan perkembangan terkini dalam dunia balap F1. “Beberapa pernyataannya terasa ketinggalan zaman. Saya bertanya-tanya apakah dia harus tetap berada di posisi itu. Mungkin ini saatnya untuk perubahan radikal dan menyambut generasi baru.”

Rekam Jejak Helmut Marko di Red Bull

Marko, yang kini berusia 82 tahun, dikenal sebagai sosok di balik keberhasilan program pengembangan pembalap muda Red Bull. Ia telah memantau dan membina talenta-talenta hebat seperti Sebastian Vettel, Daniel Ricciardo, dan lainnya. Selain itu, ia juga memiliki peran penting dalam menjembatani komunikasi antara tim Red Bull Racing dan pendiri Red Bull, Dietrich Mateschitz, yang meninggal dunia pada tahun 2022.

Namun, Marko juga dikenal dengan gaya kepemimpinannya yang tegas dan tidak ragu untuk memberikan kritik pedas, bahkan kepada pembalapnya sendiri. Contohnya, ia pernah melontarkan komentar “memalukan” terhadap pembalap Racing Bulls, yang mengalami kecelakaan di Australia.

Dampak Terhadap Tim

Albers menilai bahwa cara Marko memperlakukan pembalap muda kurang tepat. “Dia meninggalkan jejak pada semua pembalap. Saya pikir itu adalah faktor yang sangat signifikan,” katanya. “Dalam wawancaranya, saya tidak melihatnya bertaktik. Sekarang mungkin Anda bisa mengatakan: ‘Dia tidak pernah bertaktik’, tetapi sekarang saya merasa itu terlalu keras, dan itu tidak menguntungkan tim.”

Masa depan Helmut Marko di Red Bull kini menjadi sorotan utama. Pergantian kepemimpinan ini akan menjadi langkah krusial bagi tim dalam menghadapi persaingan ketat di kejuaraan Formula 1.

Post Comment

You May Have Missed